Hobi

Adventure Bonsai Desa Grogol Manfaatkan Bonggol Pohon Bekas Proyek Bandara

KEDIRI, FaktualNews.co – Memanfaatkan bonggol pohon bekas proyek bandara, para pemuda di Desa/Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri menyulapnya menjadi bonsai yang bernilai ekonomis. Aneka bonggol pohon serut, pule, mentaos, asem, dan waru disulap menjadi bonsai yang indah dan alami.

Kepala Desa Grogol Suparyono mengatakan, awalnya banyak pemuda warga desanya yang mengisi waktu luang dengan berburu dongkelan pohon tak terpakai di bongkaran sekitar lahan lokasi pembangunan bandara Kediri sebagi bahan bonsai.

“Seiring berjalannya waktu banyak pemuda dan warga lainnya yang suka dan ikut-ikutan. Akhirnya kami berusaha memfasilitasi dan mengajak mereka bersama-sama untuk mendalami pengembangan bonsai agar dapat lebih berdaya,” kata Suparyono, Sabtu (5/3/2022).

Dalam seminggu sekali, para pemuda desa yang tergabung dalam Adventure Bonsai Desa Grogol ini berlatih bersama, tentang budidaya mencangkok, stek atau yang lain terkait bonsai. Karena jika terprogram dari awal, maka bonsai akan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi.

“jadi para pemuda warga desa juga menyewa lahan yang dijadikan lokasi menanam pohon untuk budidaya bibit-bibit bonsai,” kata tokoh pemuda Agung Jatmiko.

dengan budidaya bibit bonsai tersebut juga mampu menambah penghasilan para pemuda. Sebab untuk bibit bonsai bisa dijual dengan harga Rp 200 sampai Rp 400 ribu, untuk ukuran 20 hingga 40 centimeter.

“Setelah tanaman bibit bonsai tumbuh sekitar 20 sampai 30 centimeter, tanaman tersebut dibentuk sesuai imajinasi dan keinginan pemiliknya. Ada yang yang dibengkokkan dan dibuat melingkar ada juga yang beberapa bibit pohon kemudian disatukan menjadi satu pohon bonsai,” tambah Agung.

Namun masih menurut Agung, untuk membuat bakalan bonsai yang indah, tidak semudah yang dibayangkan. Karena ada teknik tertentu saat akan membengkokkan, atau mencangkok, maupun stek tanaman.

“Untuk bibit bonsai sebelum dibengkokkan, pohonnya dilemaskan atau dibuat lentur terlebih dahulu, agar tidak patah saat dibengkokkan. Dan untuk menyatukan beberapa bibit, juga ada tekniknya,” tutup Agung.

Para pemuda juga bertekad, untuk menjadikan Desa Grogol sebagai kampung bonsai. Saat ini hampir di depan rumah warga, terdapat tanaman bonsai baik yang sudah jadi atau masih bibit.