FaktualNews.co

Miris, Nenek di Kabupaten Kediri Hidup Sebatang Kara di Rumah Tak Layak Huni

Sosial Budaya     Dibaca : 1078 kali Penulis:
Miris, Nenek di Kabupaten Kediri Hidup Sebatang Kara di Rumah Tak Layak Huni
FaktualNews.co/Moh Muajijin
Nenek Minah Kabupaten Kediri yang hidup sebatang kara di rumah tak layak huni.

KEDIRI, FaktualNews.co – Seorang Nenek bernama Mbah Minah (81) yang akrab dipanggil Mbah Nah, warga Dusun Klepu Barat Desa Parang Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri hidup sebatang kara di rumahnya yang tidak layak huni. Kumuh, tak miliki MCK, serta tanpa penerangan lampu sama sekali.

Sudah bertahun-tahun Mbah Nah selalu diselimuti kegelapan. Di usia senjanya, tak ada satupun yang ada di sampingnya. Tak hanya itu, Mbah Nah juga menderita penyakit jantung sejak awal covid 19.

Rumah mbah Nah, tidak ada penerangan lampu sama sekali dikarenakan tidak sanggup membayar tarif dasar listrik.

“Piye arep e bayar listrik to lee, gae maem ae Mbah e bingung (gimana buat bayar listrik, untuk makan saja Mbah kebingungan)”, ujar Mbah Nah, mencoba menahan air matanya jatuh, Selasa (8/3/2022)

Kondisi rumahnya, jika hujan banyak yang bocor hingga menggenangi beberapa ruang rumahnya. Tempat tinggal yang ditempati hanya berukuran 4 meter x 3 meter.

Tidak ada barang berharga sama sekali. Tidur beralaskan tikar tipis berbantal karung diisi kapuk, dapurnya pun dindingnya terbuat dari anyaman bambu yang sudah lapuk dan berlubang di beberapa bagian, sehingga embusan angin akan langsung menerobos ke dalam rumah.

Mbah Nah tidak dapat bekerja karena sakit jantung, sehingga hanya bisa bergantung pada anaknya yang juga kurang mampu, yang tinggalnya lumayan jauh.

Jika sang anak tidak kirim uang untuk makan, Mbah Nah terpaksa harus menahan lapar dan sakit yang dideritanya.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kediri, sebuah lembaga kemanusiaan, kini terus menggalang kepedulian untuk membantu Mbah Minah.

Yanuar dari tim Program ACT Kediri, mengatakan, berbagai keperluan saat ini dibutuhkan untuk Mbah Nah. Mulai rumah yang layak, pangan, kesehatan, hingga kebutuhan lain yang amat dinantikan.

“Kami ingin mewujudkan impian Mbah Nah yang bagi orang lain mungkin hal biasa, namun bagi Mbah Nah adalah berkah yang luar biasa. Yakni rumah yang memiliki listrik dan layak untuk masa tuanya,” ucap Yanuar.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah