Larang CV Grapari Beroperasi, Pemkot Probolinggo Didemo Pekerja
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Puluhan pekerja pabrik kayu CV Grapari (Graha Papan Lestari) menggelar demo di depan kantor Wali Kota Probolinggo, Rabu (8/3/2022).
Mereka menuntut Wali Kota mengizinkan CV Grapari beroperasi kembali, karena sudah beberapa bulan sejak pabrik pengolahan kayu tersebut kebakaran, tak kunjung beroperasi dan para pekerja dirumahkan.
Bahkan CV Grapari kemudian tidak diizinkan beroperasi oleh Wali Kota, karena lokasinya dianggap masih dalam radius 500 meter dari RSUD Kota Probolinggo.
Para pekerja berdemo menuntut wali kota mengizinkan CV Grapari melanjutkan rehablitasi pabriknya dan kemudian beroperasi kembali.
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin kemudian menemui perwakilan pekerja, di gedung Puri Menggala Bhakti, kantor pemkot.
Dalam pertemuan, Wali Kota Hadi Zainal Abidin membuka ruang seluas-luasnya kepada manajemen CV Grapari untuk bertemu. Dikatakan, pemkot bersedia duduk bareng guna mencari solusi terbaik.
Dalam kesempatan itu wali kota menawarkan ruilslag atau tukar-guling, sesuai rekomendasi DPRD setempat. Adapun lahan yang ditawarkan, tanah pemkot yang berlokasi di Jalan Brantas, sesuai informasi dari perwakilan sekaligus pendamping pekerja.
Asal, ruilslag sesuai dan tidak melanggar aturan yang berlaku dan disetujui DPRD kota. Wali Kota tidak ingin niat baiknya dikemudian hari bermasalah dengan hukum.
“Kalau sekiranya tidak berbenturan dengan aturan, monggo diruilslag. Kami tunggu manajemen CV Grapari. Terserah kapan,” katanya.
Jika rencana tukar-guling terjadi, lahan yang ditempati CV Grapari saat ini nanti menjadi milik pemkot. Bahkan, pemkot akan membeli lahan di timur RSUD Baru, sehingga area RSUD nyambung dengan lahan eks CV Grapari. “Selain tambah luas, RSUD terbebas dari polusi serbuk kayu,” ujarnya.
Usai pertemuan, wali kota menemui para pengunjuk rasa. Sebelum menyampaikan hasil pertemuan dengan perwakilan pekerja, Hadi menyempatkan diri menyumbangkan suaranya. Tembang yang dibawakan
berjudul ‘Bongkar’ dari Iwan Fals.
“Barusan kami bertemu dengan wakil kalian. Mereka masih akan menyampaikan ke atasannya. Kami berharap ada solusi terbaik. Saudara-saudara sekarang boleh pulang sambil menunggu informasi dari perusahaan,” pinta wali kota.
Sebelum meninggalkan lokasi demo, Syafiudin, pendamping sekaligus perwakilan pekerja menyambut baik tawaran wali kota. Pihaknya akan segera menyampaikan hasil pertemuannya ke manajemen CV Grapari. “Ini solusi terbaik dari wali kota. Kami
sampaikan secepatnya ke manajemen,” ujarnya.
Bahkan lanjut pria yang biasa disapa Udin ini, wali kota meminta
pabrik segera pindah ke lahan milik pemkot dengan sistem sewa. Tanpa harus menunggu proses ruilslag atau tukar-guling yang memakan waktu agak lama.
“Kita sewa dulu lahan pemkot. Proses ruilslag jalan, perusahaan kami beroperasi. Tanpa menunggu ruilslag selesai,” ujarnya.