SURABAYA, FaktualNews.co – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Hadi Sulistyo menyebut sektor pertanian tahun 2021 di wilayahnya tumbuh 2,71 persen.
Pertumbuhan ini turut menekan angka kemiskinan hingga 30 persen dari total penurunan kemiskinan nasional.
“Kita ketahui pertanian kita banyak di pedesaan dan pada tahun 2021 Jawa Timur berpretasi dalam hal menurunkan kemiskinan tertinggi di tingkat nasional sebesar 13.130 jiwa. Atau 30 persen dari total penurunan kemiskinan nasional,” ucap Hadi Sulistyo, Rabu (9/3/2022).
Secara regional, Hadi menyampaikan angka kemiskinan Jawa Timur yang banyak ditemukan di wilayah pedesaan dapat ditekan 1,37 persen. Hal ini berdampak pada bebasnya provinsi paling ujung timur Pulau Jawa ini dari desa tertinggal dan sangat tertinggal.
“Status desa mandiri naik 109,93 persen, desa maju naik 25,25 persen, desa berkembang naik 21,5 persen dan desa tertinggal dan sangat tertinggal berkurang 100 persen,” urainya.
Berdasar angka tersebut, Jawa Timur dikatakan Hadi, menjadi provinsi dengan desa mandiri tertinggi di Indonesia. Yaitu dari 7.724 desa 697 di antaranya desa mandiri.
Lalu 3.283 desa maju dan 3742 desa berkembang serta satu desa tertinggal dan satu desa sangat tertinggal.
Bukan itu saja, menurut Hadi status Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional juga tercapai. Yang diindikasikan meningkatnya indeks pertanaman serta meningkatnya luasan panen dari tahun 2019 sebesar 1,702,426 hektar. Tahun 2020 sebesar 1,754,380 hektar dan tahun 2021 menjadi 1,754,813 hektar.
Hadi kemudian mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional. Dimana disebutkan jika dalam dua tahun terakhir produksi padi di Jawa Timur peringkat pertama. Tahun 2019 sebesar 9,580,934 ton Gabah Kering Giling (GKG), tahun 2020 sebesar 9,944,538 ton GKG dan tahun 2021 sebesar 9,908,932 ton GKG.
“Sejalan hal ini, produksi padi di Jawa timur berkontribusi kepada nasional sebesar 18,20 persen,” tandasnya lagi.
Selain padi, beberapa komoditi dia katakan juga produksinya menempati tingkat pertama. Seperti jagung dengan kontribusi terhadap nasional mencapai 26,34 persen, cabe rawit mencapai 45,40 persen.
Lalu bawang merah mencapai 25,43 persen, mangga mencapai 45,69 persen, pisang kontribusi terhadap nasional mencapai 33,06 persen dan tanaman hias mawar sebesar 84,83 persen.
“Program-program pembangunan pertanian yang kita laksanakan ini, ikut berkontribusi dalam penurunan angka kemiskinan di saat pandemi Covid-19,” tutupnya.