FaktualNews.co

Tragedi Kasus Pembacokan di Kediri, Ini Kesaksian Ketua RT yang Selamat

Peristiwa     Dibaca : 783 kali Penulis:
Tragedi Kasus Pembacokan di Kediri, Ini Kesaksian Ketua RT yang Selamat
FaktualNews.co/Aji.
Nur Kholis, Ketua RT Dusun Bangun Mulyo, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, yang selamat dari maut.

KEDIRI, FaktualNews.co – Ketua RT Dusun Bangun Mulyo, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Nur Kholis, mungkin menjadi orang yang beruntung saat pembunuhan sadis, yang dilakukan oleh Rianto (35) warga setempat.

Pasalnya, saat Rianto mengamuk dengan membabibuta membunuh 3 tetangganya dan melukai 7 orang lainnya termasuk kedua orangtuanya dan adik kandungnya, Senin (7/3/2022) kemarin. Nur Kholis selamat meski dia yang diserang pertama kali.

Nur Kholis orang pertama yang menjadi amukan pelaku Rianto saat kalap kemarin. Dia sempat bersembunyi di rumah mertua, namun tetap dikejar pelaku hingga keluarga mertua Nur Kholis meninggal menjadi korban kebrutalan Rianto.

Nur Kholis mengaku, saat kejadian Rianto berjalan mondar-mandir di sekitat pos depan rumahnya. Saat itu Nur Kholis sedang membersihkan kandang bersama istrinya.

“Mengetahui saya dan istrinya membersihkan kandang, Rianto menghampiri saya. Terus saya tanya, “kowe arep nyapo” (kamu mau ngapain). Namun Rianto tidak langsung menjawab. Selang beberapa saat Rianto menjawab “golek i anakmu” (mencari anakmu). Terus saya tanya lagi “arep mok jak nyapo” (mau kamu ajak ngapain), terus dijawab Rianto “tak jak ngarit” (mencari rumput) ,” kata Nur Kholis saat ditemui di rumahnya, Rabu (9/3/2022).

Nur Kholis menambahkan, usai menjawab begitu,  Rianto langsung membacok saya menggunakan sabit. Beruntung saya bisa menghindar dan saya lari.

“Saya lari ke rumah mertua saya dan pintu saya kunci dari dalam. Namun Rianto mendobrak dan masuk kerumah mertua saya. Saya langsung lari keluar rumah. Naas mertua saya (Aziz) dibacok hingga meninggal,” imbuh Nur Kholis.

Tidak berhenti disitu, Rianto terus mengejar Nur Kholis hingga kerumah tetangga. Sempat uber-uberan di sekitar sumur tetangga, Nur Kholis terjatuh. Beruntung di saat itu kedua orangtua pekaku Siswo dan Tuminah datang.

“Siswo datang dan memegang pelaku. Saat itulah saya kembali lari. Namun kedua orangtua pelaku juga menjadi amukan pelaku dan dibacok,”ujar Nur Kholis.

Usai membacok kedua orangtuanya, Rianto kembali mengejar Nur Kholis. Ada tetangga yang datang melerai, namun kembali menjadi amukan pelaku.

“Datang Kasiyanto untuk melerai, namun langsung dibacok di bagian kepalanya. Istri Kasiyanto Mujayanah berusaha melindungi suaminya, namun justru dibacok hingga meninggal,”kata Nur Kholis.

Nur Kholis kembali lari dan masuk ke dapur tetangga. Karena lemas, Nur Kholis jatuh pingsan.

“Begitu saya masuk ke dapur tetangga, saya jatuh pingsan karena lemas dan capek. Setelah itu saya tidak tahu lagi kejadiannya,”tutup Nur Kholis.

Dalam peristiwa berdarah tersebut, ada sepuluh orang yang menjadi korban, tiga di antaranya meninggal di lokasi kejadian. Sementara tujuh lainnya luka akibat sabetan sabit pelaku.

 

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin