SURABAYA, FaktualNews.co – Pemerintah sedang berupaya menyusun strategi memberantas kendaraan bermuatan dan berdimensi lebih di jalan raya untuk mewujudkan Zero Over Dimension Over Load (ODOL) di tahun 2023.
Direktur Airlangga Eksekutif Education Center Unair, Dr Zaenal Fanani, menyebutkan bahwa kebijakan itu dipastikan berdampak bagi ekonomi karena memicu kenaikan harga kebutuhan pokok yang merugikan masyarakat luas.
“Pasti itu nanti berdampak secara ekonomi bagi masyarakat, barang-barang konsumsi pasti harganya bertambah mahal,” kata Dr Zaenal Fanani, Kamis (8/3/2022).
Ia mengatakan, pemberlakuan aturan ODOL akan mengurangi daya angkut kendaraan. Sementara biaya transportasi di jalan tidak berubah. Sehingga untuk menutupinya maka pengusaha akan menaikkan harga jual barang yang diangkut.
Namun demikian, dosen sekaligus pengamat ekonomi ini memahami bahwa tujuan dari kebijakan Zero ODOL yang digagas pemerintah adalah langkah untuk menciptakan keselamatan bersama saat berkendara serta mencegah kerusakan infrastruktur jalan.
“Jadi simalakama memang,” singkatnya.
Oleh karena itu, ia secara tak langsung mengusulkan kepada pemerintah agar dibuat regulasi yang mengatur tarif angkutan logistik dan tegas memberantas mafia di tempat uji kelayakan kendaraan (KIR). Sebab keduanya menjadi penyebab timbulnya truk ODOL.
Apabila hal itu dibiarkan, ia khawatir bakal muncul persoalan baru seriring adanya aturan tentang ODOL.
“Kalau memang pemerintah mau menerapkan aturan ini, ya juga seharusnya memberikan aturan yang jelas. Regulasinya harus jelas,” tandasnya.