Peristiwa

21 Santri Jam’iyah Tahfidz Quran Situbondo Diterbangkan ke Kairo

SITUBONDO, FaktualNews.co-Sebanyak 21 santri Jam’iyah Tahfidz Quran Situbondo, mendapat beasiswa untuk belajar di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Bahkan, para santri tersebut diberangkatkan untuk melanjutkan pendidikannya, Jumat (11/3/2022).

Hafidz Ubaidillah, salah seorang santri Jam’iyah Tahfidz Quran Situbondo mengatakan, butuh waktu tujuh bulan di Jam’iyah Tahfidz Quran Situbondo, untuk memenuhi persyaratan sebagai calon mahasiswa di Al Azhar.

“Setelah lulus dari SMA Ibrahimy Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, saya belajar disini untuk memperdalam ilmu yang menjadi syarat keberangkatan ke Al Azhar,”kata Hafidz.

Menurut dia,  ilmu yang dimantapkan di Jam’iyah Tahfidz Quran Situbondo, yakni  Nahwu, Sharraf, dan Balaghah, serta mampu membaca kitab kuning, mampu berbahasa Arab, dan hafal Alquran minimal dua juz, termasuk mendapatkan ilmu wawasan kebangsaan.

“Prosesnya agak susah. Tapi akhirnya saya bahagia karena hari ini bisa berangkat ke Al Azhar,” katanya.

Hal senada disampaikan Muhammad Said Nabil Abdullah, dirinya sangat bahagia mendapat beasiswa untuk belajar Universitas Al Azhar Kairo. Sebab dari dulu, cita-citanya memang ingin menempuh pendidikan tinggi di Universitas Islam tertua itu.

“Saya harus melewati beberapa tahap seleksi, yakni tes tulis dan wawancara. Alhamdulillah lulus dan hari ini bisa berangkat,” ucapnya.

Said Nabil menegaskan, sejak dulu dirinya terobsesi melanjutkan pendidikan di Al Azhar Kairo, Mesir. Karena selain merupakan kiblat ilmu dalam Islam, sanad keilmuannya jelas.

“Apalagi guru saya lulusan Al Azhar, dari cerita beliau saya semakin termotivasi untuk berangkat ke Al Azhar,”bebernya.

Pengasuh Yayasan Jam’iyah Tahfidz Quran, Nur Hidayat mengatakan, untuk hari ini, dirinya memberangkatkan 25 santrinya. Rinciannya,  21 santri ke Universitas Al Azhar Kairo, Mesir dan empat orang santri ke Univeristas Internasional Khartoum Sudan.

“Di yayasan ini, kami sebenarnya fokus mengajar ilmu agama seperti menghafal Alquran, dan ilmu-ilmu syariah. Namun kami juga memberikan akses kepada mereka yang ingin melanjutkan kuliah ke luar negeri melalui jalur beasiswa, salah satunya ke Al Azhar,” imbuhnya.

Menurutnya, ada dua jenis beasiswa para santri yang diberangkat ke Univetsitas  Al Azhar Kairo, beasiswa penuh dan beasiswa parsial, yaitu hanya bantuan dana kuliah saja tidak mencakup akomodasi dan uang saku.

“Sebanyak 25 yang diberangkat ke Kairo dan Sudan itu, mereka berasal dari sejumlah daerah, yakni Situbondo, Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lamongan, Mojokerto, Jember, dan Lombok Nusa Tenggara Bara,” bebernya.

Lebih jauh Nur Hidayat mengatakan,  ada sekitar 50 santri  yang melanjutkan pendidkan ke Univeristas Al Azhar dan Khourtum Sudan. Ia berencana untuk membuka akses ke beberapa universitas lainnya di beberapa negara timur tengah.

“Kami berencana membuka akses beasiswa ke beberapa negara timur tengah lainnya, seperti ke Yordania,” pungkasnya.