FaktualNews.co

Tanaman Padi Diserang Wereng, Petani di Jember Resah

Pertanian     Dibaca : 1232 kali Penulis:
Tanaman Padi Diserang Wereng, Petani di Jember Resah
FaktualNews.co/Muhammad Hatta/
Caption : Para petani melakukan penyemprotan disinfektan di area persawahan, untuk tanggulangi Hama Wereng

JEMBER, FaktualNews.co – Petani di Kabupaten Jember resah dengan serangan hama wereng sejak seminggu terakhir.

Serangan hama wereng itu, kata Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember Jumantoro, terjadi di wilayah selatan Kota Tembakau ini.

“Serangan hama wereng batang coklat itu, terjadi di wilayah selatan, di antaranya (Kecamatan) Wuluhan, Jenggawah, Puger. Sekarang betul-betul petaninya was-was tidak bisa panen karena wereng coklat merajalela,” kata Jumantoro saat dikonfirmasi di rumahnya, Jumat (11/3/2022).

Namun, sejumlah petani tak mampu beli pestisida untuk melakukan penyemprotan lantaran harga pupuk yang sudah menguras kantong mereka. Sehingga dalam penyemprotan, petani harus bergotong royong.

“Dengan kondisi itu, saat ini dilakukan penyemprotan insektisida oleh petani. Tapi dengan kondisi dan persoalan pupuk di Jember, petani banyak yang tidak mampu beli obat (insektisida). Sementara dilakukan swadaya dan gotong royong,” katanya.

“Dimungkinkan pemerintah dapat terjun dan meninjau juga membantu petani. Karena jujur petani saat ini was-was dan khawatir dengan hasil panen dan kondisi tanaman padi yang ditanam,” sambungnya.

Belum diketahui pasti berapa luasan area persawahan yang diserang hama wereng, karena saat ini masih didata.

“Tapi informasi dari petani, satu desa kurang lebih sekitar 20-30 persen yang sudah terserang hama wereng ini,” ungkapnya.

Dengan adanya serangan hama wereng, lanjutnya, petani juga was-was dengan kondisi harga gabah.

“Biaya produksinya tinggi, kita hitung dengan teman-teman (Poktan). Contohnya BEP (Break Even Poin) 1 kg gabah sekitar Rp 4.000. Kalau sampai harga gabah itu dibawah Rp 4.000, maka petaninya yang rugi,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid