FaktualNews.co

Kebakaran Kantor RRI Jember

Sambar Ruang Redaksi, Padamkan Api Butuh Waktu 45 Menit

Peristiwa     Dibaca : 584 kali Penulis:
Sambar Ruang Redaksi, Padamkan Api Butuh Waktu 45 Menit
Asap hitam membumbung dari Kantor RRI Jember.

JEMBER, FaktualNews.co – Dalam kebakaran gedung Radio Republik Indonesia (RRI) Jember, tidak hanya ruang aula Rengganis saja yang terbakar, namun juga merambat ke ruangan lainnya, Minggu (13/3/2022) siang.

Menurut Redaktur Berita RRI Jember Hidayat, titik api berawal dari aula Rengganis yang berada di lantai dua bagian barat bangunan. Kemudian, menurut pria yang akrab dipanggil Dayat ini, api juga menyambar ruangan gudang penyimpanan alat, dan juga ruang redaksi yang berada di lantai satu.

“Dari yang saya lihat setelah aula Rengganis yang biasa dipakai untuk pertemuan, juga gudang tempat penyimpanan barang. Api juga menyambar ruangan di bawahnya yang menjadi tempat ruangan redaksi tempat saya biasa bekerja,” ujarnya.

Dalam kejadian kebakaran itu, kata Dayat, pihaknya saat ini masih melakukan inventarisir barang yang dapat diselamatkan dan terbakar. “Kami masih menginventaris barang-barang milik RRI Jember yang bisa terpakai. Tapi untuk total kerugian masih kami hitung,” tandasnya.

Sedangkan untuk memadamkan api, petugas damkar membutuhkan waktu sekitar 45 Menit, dan tidak ada korban dalam musibah tersebut. Proses pemadaman api diketahui dilakukan oleh petugas dari Mako B Damkar dan Penyelamatan Mako Pemkab Jember.

“Dari kebakaran itu, ada (barang) yang bisa terselamatkan juga ada yang tidak. Alhamdulillah untuk kebakaran sudah selesai, tadi kurang lebih pemadaman api 45 menit, tadi yang memadamkan dari Damkar Jember. Barusan saja pulang,” kata Hidayat saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Terpisah salah seorang anggota Regu B Damkar dan Penyelamatan Mako Pemkab Jember Aris Setiawan mengatakan, untuk kebakaran di bangunan gedung RRI Jember diketahui dari laporan warga. “Kemudian kami tadi langsung ke sana melakukan pemadaman,” kata Aris.

Terkait penyebab kebakaran, lanjut Aris, pihaknya menduga adanya korsleting. “Tapi masih dipastikan lagi. Juga terkait kerugian juga masih diinventarisir,” ucapnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Aris