JOMBANG, FaktualNews.co – Angka kecelakaan lalu lintas mengalami peningkatan saat gelaran operasi keselamatan semeru tahun 2022 oleh Satlantas Polres Jombang selama 14 hari, yakni (1-14) Maret 2022.
Hal itu diungkapkan Kasatlantas Polres Jombang, AKP Rudi Purwanto dalam konferensi pers pada Selasa (15/3/2022) sore di halaman Satlantas Polres Jombang. Tercatat angka kecelakaan lalu lintas naik sebanyak 41%.
“Untuk angka laka selama operasi malah naik 41 %, jumlah kejadian saat operasi keselamatan ada 48 kali kecelakaan baik luka ringan, sedang, berat ataupun meninggal dunia sehingga untuk tren laka naik,” ungkapnya, Selasa (15/3/2022).
Rudi menambahkan, faktor terjadinya kecelakaan lalu lintas di Jombang akibat cuaca serta kondisi jalan kurang bagus sehingga mengganggu pengguna jalan.
“Faktor utama adalah pertama cuaca sering hujan, di samping itu kondisi jalan ada bagian bagus dan tidak dan ditambah cuaca hujan. Untuk kendaran yang terlibat laka didominasi kendaraan roda 2 dengan umur produktif 18-35 tahun paling banyak.Korban meninggal sebelum operasi 1 orang, saat operasi jadi 4 meninggal di lokasi,” jelasnya.
Selama dilakukan operasi keselamatan semeru tahun 2022 selama dua pekan, Rudi mengatakan bahwa tidak dilakukan penilangan, namun pihaknya melakukan teguran dan himbauan kepada pelanggar lalu lintas.
“Di dalam operasi ini tindakan yang dilakukan adalah dengan langkah preventif dan preentif sehingga penilangan zero, kita banyak melakukan himbauan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas,” terangnya.
Ditambahkan olehnya, himbauan dilakukan dengan memberikan peringatan agar memenuhi kelengkapan berlalu lintas, jika tidak maka dilakukan putar balik.
“Jadi seumpama jika bertemu pengguna jalan diketahui tidak pakai helm, maka kita suruh putar balik ambil helm dan silahkan lanjut perjalanan,” imbuhnya.
Namun demikian dalam operasi keselamatan semeru tahun 2022 oleh Satlantas Polres Jombang terlihat teguran meningkat dalam arti bahwa pelanggar lalu lintas alami tren naik.
“Sebelum operasi ini digelar ada 240 kali penilangan namun dalam operasi ini Nol. Namun teguran meningkat dari 657, dalam operasi semua yang terlibat dalam bentuk teguran ada 1.706 kali teguran, jadi meningkat lebih dari 100 persen,” ucap Rudi memungkasi.