FaktualNews.co

Berkunjung ke Ponpes Wali Songo Situbondo, Zulhas Bantah Terkait Pilpres 2024

Politik     Dibaca : 1106 kali Penulis:
Berkunjung ke Ponpes Wali Songo Situbondo, Zulhas Bantah Terkait Pilpres 2024
FaktualNews.co/fatur
Ketum PAN Zulkifi Hasan (dua dari kiri) saat bersilaturrahmi ke KHR Moh Kholil As'ad pengasuh Ponpes Wali Songo, Situbondo.

SITUBONDO, FaktualNews.co – Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas, bersilaturrahmi ke KHR Moh Kholil As’ad, pengasuh Ponpes Wali Songo, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo, Rabu (16/3/2022).

Sekitar satu jam lebih Zulkifli Hasan dan rombongan, di antaranya anggota DPR RI Fraksi PAN Desy Ratnasari, Ketua DPW PAN Jatim dan Ketua DPD PAN Situbondo, ditemui pengasuh Ponpes Wali Songo, Situbondo.

Usai bersilaturrahmi ke Kiai Kholil, Zulhas membantah, kunjungannya ke pengasuh Ponpes di Jawa Timur itu, ada kaitannya dengan menggalang dukungan untuk dirinya maju di Pilpres 2024. Bahkan, dengan wacana penundaan Pemilu.

“Jadi kegiatan silaturrahmi ke sejumlan Ponpes di Jatim itu, tidak ada hubungannya dengan wacana penundaan Pemilu, namun ini merupakan safari kebangsaan di Jatim,”kata Zulhas, Rabu (16/3/2022).

Menurutnya, kunjungan ini merupakan safari kebangsaan di Jawa Timur. Bahkan, safari kebangsaan merupakan bagian dari upaya PAN untuk merangkul semua kalangan.

“Selain menemui kader-kader PAN untuk konsolidasi organisasi, Kami juga berkunjung dan bersilaturahmi ke beberapa kiai di Jawa Timur,”bebernya.

Zulhas menegaskan, selain bersilaturrahmi ke Ponpes Wali Songo, pihaknya juga bersilaturrahi ke KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi’iya Sukorejo, Situbondo.

“Kami sengaja bersilaturrahmi ke sejumlah kiai, mengingat Indonesia beragam. Oleh karena itu disepakati jalan tengah, agama dan kebangsaan harus melengkapi, kita bukan negara agama, tapi nilai-nilai agama harus menjadi landasan dan kebijakan pemerintah,”katanya.

Lebih jauh Zulhas menambahkan, gagasan Islam tengah untuk mewujudkan Indonesia emas 2045, pihaknya tidak mempermasalahkan bhinnekanya, tapi yang penting tujuannya sama.

“Namun, dalam beberapa tahun ini, ada pendapat baru yang terkadang bikin resah. Oleh karena itu, saya bersilaturrahmi ke sejumlah ponpes, karena jika NU dan Muhammdiyah kuat, saya yakin Indonesia akan aman,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah