Peristiwa

Warga Kediri Kenduri di Atas Jembatan Berusia 153 Tahun

KEDIRI, FaktualNews.co – Memperingati jembatan yang berusia 153 tahun. Warga Kota Kediri dan berbagai komunitas pecinta sejarah menggelar kenduri di atas jembatan lama yang membentang di Sungai Brantas Kota Kediri, Jumat (18/3/2022).

Untuk memperingati hari ulang tahun jembatan lama Kota Kediri yang ke 153. Dalam kenduri tersebut sengaja menggunakan takir (tumpeng kecil) sebanyak 153 buah,

Setelah doa bersama yang dipimpin tokoh agama. Selanjutnya nasi takir dimakan secara bersama-sama, sebagai simbol kebersamaan berbagai elemen dalam melestarikan cagar budaya.

Koordinator Pokok-Pokok Pemikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kota Kediri, Imam Mubarok mengatakan, alhamdulillah jembatan lama Kota Kediri semakin bertambah tua, yakni sekarang berusia 153 tahun.

“Kami berharap agar semua elemen ikut menjaga kelestarian jembatan lama Kota Kediri,”jelas Imam Mubarok usai kenduri.

Imam Mubarok menambahkan, jembatan lama Kota Kediri ini, dibangun Kolonial Belanda pada 18 Maret 1869. Merupakan jembatan konstruksi besi pertama di Jawa dan bahkan diyakini sebagai jembatan kontruksi besi pertama di dunia, karya insinyur Sytze Westerbaan Muurling dari Belanda.

“Jembatan lama Kota Kediri juga diyakini jembatan tertua di dunia. Lebih tua dari jembatan Brooklyn di Amerika Serikat karya insinyur John Augustus Roebling yang selesai dibangun tahun 1883,”ujar Imam Mubarok.

Meski dibangun pada abad ke 18, namun kontruksi jembatan lama Kota Kediri masih kuat. Paku besinya hingga saat ini masih kokoh meski diterjang air selama hamper dua abad.

“Jembatan lama Kota Kediri juga menjadi saksi sejarah pernikahan putri Juliana Louise Marie Wilhelmina Van Oranje-Nassau dan Pangeran Bernhard pada 7 Januari 1937,”tandas Gus Barok (sapaan Imam Mubarok).

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri,  Zachrie Achmad mengatakan, seiring bertambahnya usia jembatan lama ini, mulai tahun ini Pemkot Kediri akan membuka jembatan bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda angin.

“Jadi mulai tahun ini jembatan akan kami buka untuk pejalan kaki dan kendaraan non mesin. Namun kami juga mengimbau agar masyarakat yang melintasi jembatan ini ikut menjaga kelestariannya. Tidak boleh melakukan perusakan, menempelkan atribut dan juga tidak boleh melakukan vandalisme,”kata Zachrie Achmad.

Sebelum kenduri dilaksanakan, beberapa komunitas pecinta sejarah melakukan bersih-bersih di atas jembatan lama Kota Kediri. Hal ini sebagai salah-satu upaya untuk ikut melestarikan dan merawat jembatan lama Kota Kediri.