Kesehatan

Waspadalah Minum Obat Kuat Tanpa Resep Bahaya

SURABAYA, FaktualNews.co – Obat kuat  biasanya menjadi pilihan bagi para pria untuk mendapat stamina lebih di ranjang. Produk ini seringkali digunakan mereka yang ingin bercinta dengan pasangan lebih lama.

Namun tahukah Anda, beberapa jenis obat kuat yang biasa ditemui di toko pinggir jalan sejatinya hanya bisa dikonsumsi menggunakan resep dokter? Anda yang akan membeli obat kuat sebaiknya berhati-hati terlebih dahulu.

Jika dikonsumsi sembarangan tanpa menggunakan resep dari dokter. Hal itu dapat memicu munculnya berbagai bahaya yang tentunya tidak diinginkan. Penggunaan dengan dosis yang salah hingga berlebih akan sangat berbahaya.

Berikut adalah beberapa bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan obat kuat bagi pria.

  1. Memicu Munculnya Berbagai Efek Samping Ringan

Penggunaan obat-obatan tentu tidak akan terlepas dari efek samping, begitu juga halnya dengan obat kuat. Penggunaan obat kuat secara rutin ternyata mampu menimbulkan beberapa efek samping.

Beberapa efek samping dari obat kuat antara lain perubahan penglihatan, sakit kepala, sakit punggung, dan hidung tersumbat. Beberapa jenis efek samping ini hanya terjadi kepada beberapa orang saja.

Walaupun begitu, penggunaan obat kuat dengan dosis yang salah tentu sangat tidak dianjurkan. Para pria yang memiliki penyakit jantung juga harus menghindari penggunaan obat ini karena efek samping yang dihasilkannya akan menjadi lebih parah.

  1. Munculnya Ereksi Berkepanjangan

Penggunaan obat kuat secara terus-menerus juga dapat memicu ereksi berkepanjangan. Secara umum, ereksi yang sehat membutuhkan tiga aspek. Di antaranya aliran darah yang sehat, adanya gairah seksual (libido), dan juga sistem saraf yang sehat.

Jika arus darah yang mengalir ke daerah penis tidak lancar akibat pembuluh darahnya yang sempit, hal itu dapat menjadi penyebab utama disfungsi ereksi. Konsumsi obat kuat secara sembarangan untuk mengatasi permasalahan ini justru akan menambah efek samping yang berbahaya, yaitu priapismus.

Priapismus merupakan suatu kejadian di mana ereksi berlangsung terlalu lama bahkan hingga lebih dari empat jam. Ereksi ini juga muncul tanpa dipicu gairah sama sekali.

  1. Nyeri pada Bagian Tubuh dan Otot

Penggunaan obat kuat berkepanjangan juga dapat memicu nyeri dan sakit otot pada tubuh. Beberapa penelitian melaporkan bahwa nyeri paling spesifik seringkali terjadi pada daerah punggung.

Menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas memang sangat membantu. Namun, untuk mencegah berbagai penyakit lain, Anda juga harus berkonsultasi dengan dokter ahli.

Obat kuat memang sangat efektif dalam memberikan kekuatan stamina dan menambah gairah bercinta. Namun, penggunaan secara terus menerus justru berdampak buruk.

Untuk mencegah munculnya berbagai bahaya dari penggunaan obat kuat ini, ada berbagai solusi alternatif yang bisa dilakukan. Di antaranya sebagai berikut:

  1. Berlatih Fisik Secara Rutin

Melakukan latihan fisik secara rutin terbukti mampu meningkatkan stamina pria dalam bercinta. Beberapa aktivitas fisik ringan seperti jogging, berenang, yoga, dan bersepeda juga mampu menurunkan disfungsi ereksi hingga 41 persen.

  1. Hindari Rokok dan Alkohol

Kebiasaan buruk seperti mengonsumsi alkohol dan merokok ternyata dapat mengganggu aliran darah pada tubuh. Sehingga terjadi disfungsi ereksi karena aliran darah ke penis tersumbat. Daripada menggunakan obat kuat, berkonsultasi langsung dengan dokter adalah langkah yang terbaik.

  1. Jaga Berat Badan Ideal

Pria dengan berat badan berlebih dan lingkar pinggang yang besar memiliki risiko disfungsi ereksi yang lebih tinggi. Maka itu, untuk menghindari konsumsi obat kuat, Anda harus menjaga tubuh agar tidak mengalami disfungsi ereksi.

Kelebihan lemak yang disebabkan oleh berat badan yang berlebih mampu mengganggu kerja hormon seks di dalam tubuh sehingga penis akan sulit berereksi ketika bercinta.

Jika kamu mengalami masalah disfungsi ereksi, jangan terburu-buru untuk meminum obat kuat. Melihat efek samping yang dihadirkannya sangat merugikan. Sangat penting untuk mengetahui asal penyebab penyakitnya terlebih dahulu.