JOMBANG, FaktualNews.co – Salah satu kokurikuler SMPN 4 Jombang, memberikan pembekalan siswa di bidang kewirausahaan membuat batik ecoprint dengan ciri khas dikenakan pejabat nasional. Diharapkan, batik ini bisa menembus pasar internasional.
Batik ecoprint milik SMPN 4 Jombang ini dikenal dengan nama “godhong papat”. Makna dan filosofi sama halnya dengan setiap karyanya. Menggunakan bahan alami langsung dari alam, berciri khas batik sekolah yang berada di Desa Banjardowo, Kabupaten Jombang ini.
Kepala SMPN 4 Jombang, Slamet Agus Tri Prastyo mengatakan, dari berbagai macam indikator yang dapat digali di SMPN 4 Jombang tersebut. Pihaknya berupaya ingin memaksimalkan potensi yang ada dibidang kewirausahaan menjadi unggulan. Meski tidak terlepas dari segi akademik dan lainnya.
“Berawal dari perjalanan awal saya mulai menjadi kepala sekolah di sini, saya melihat potensi besar dari pohon serta daun berguguran. Sehingga dari sana muncul ide kami untuk membekali siswa dengan batik ecoprint godhong papat,”tutur Slamet Agus Tri Prastyo Selasa (22/3/2022).
Slamet Agus menambahkan, bahwa batik ecoprint godhong papat hasil karya SMPN 4 Jombang, telah dilirik dari berbagai kalangan hingga pejabat tingkat nasional.
“Beberapa pejabat di Jombang sudah pakai batik kita, pernah ada tamu dari Kejaksaan Agung diberikan batik ecoprint kita dan dipaakai saat di Jakarta dan memperkenalkan bahwa ini hasil karya anak SMP di Jombang. Hingga akhirnya ada sebanyak 17 anggota DPR RI yang membeli ke kami,”jelasnya.
Dari berbagai macam pilihan teknik membatik, ditetapkan untuk memilih batik ecoprint yang dipilih. Hal ini karena ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan alam tersedia di sekitar.
“Pemilihan nama godhong papat pun kami tidak asal. Kami harus punya tujuan dan ada filosofi, empat (papat) ini kami merujuk pada empat penjuru pondok besar di Jombang sebagai penyangga. Kedepan kami ingin batik khas kami dapat menjadi salah satu ikon Jombang kota santri,”ungkapnya.
Dalam pelaksanaan kewirausahaan dengan membuat bati ecoprint. Selain melibatkan siswa sebagai bekal, juga melibatkan civitas SMPN 4 Jombang dalam prakarya yang diharapkan mampu menembus pasar perdagangan hingga internasional.
“Wujud nyata selain siswa dibekali kewirausahaan dengan membatik ecoprint. Sekarang dengan prakarya ini siswa kelas 7 mempunyai seragam batik sendiri hasil karya. Juga guru dan komite yang dengan sendirinya membawa kain dan belajar membuat batik sendiri. Harapannya ini juga akan sampai ke masyarakat hingga akan ada sentra batik ecoprint di sini dan bisa menembus pasar internasional,”terang Agus.
Sementara itu guru pendamping prakarya batik ecoprint SMPN 4 Jombang, Tri Winurjiatin mengatakan, bahwa selain sebagai program kokurikuler, siswa dipersilahkan untuk membatik sesuai dengan keinginannya tanpa batasan kurikulum.
“Jadi siswa pun bisa dan kami melayani jika ada yang mau menekuni membatik ini diluar mata pelajaran akan kami dukung. Intinya harus telaten dan mau terus mencoba. Maka niscaya akan berhasil, itu yang kami tanamkan,”imbuhnya.
Kemudian mengenai rencana kedepan dari prakarya batik ecoprint godhong papat milik SMPN 4 Jombang. Akan ada pengembangan kreasi yang dilakukan untuk merubah pada media lain selain sebagai baju.
“Kedepan kami berencana batik ecoprint kita tidak hanya di baju. Tapi bisa ke kopyah, tas, atau aksesoris lainnya untuk menunjang perkembangan yang harus dilakukan untuk meramaikan pasar,”pungkasnya.