Waspada Gejala Preeklampsi Kelainan pada Ibu Hamil, Ini Pesan Dokter Spesialis RSUD Jombang
JOMBANG, FaktualNews.co – RSUD Jombang menyapa menggelar perbincangan menarik mengenai deteksi dini serta pencegahan gejala preeklampsi kelainan yang biasa terjadi pada ibu hamil.
Dalam kesempatan tersebut, RSUD Jombang menghadirkan narasumber berkompeten dari Poli Kandungan, dr Joko Pratomo Sp.OG(K) menerangkan gejala preeklampsi dengan beberapa tanda.
“Preeklampsi adalah kumpulan gejala/kelainan yang terjadi pada orang hamil, ditandai dengan peningkatan tekanan darah, yang disertai dengan kelainan di berbagai organ seperti pada ginjal, liver, paru, jantung – pembuluh darah dan sistem darah. Ada beberapa kondisi saat sebelum hamil sudah menderita kelainan tertentu dimana pada saat hamil akan memberat sehingga terjadilah hipertensi dalam kehamilan,” tutur dr Joko dalam program RSUD Jombang Menyapa, Kamis (24/3/2022).
Lebih jauh dr Joko menerangkan, mengenai preeklampsi pada ibu hamil mengalami hipertensi jika melebihi batas normal tekanan darah.
“Ditandai dengan tingginya tekanan darah, dikatakan tinggi itu kalau tekanan darah sama atau melebihi 140/90. Skrining dan deteksi dini preeklamsi dapat juga dilakukan di Puskesmas karena tenaga dan alat penunjang laboratorium sudah tersedia,” jelasnya.
Mengenai penyebab terjadinya preeklampsi pada ibu hamil meski belum diketahui, namun keadaan ini harus segera mendapat penanganan.
“Kalau penyebab utamanya sampai sekarang belum diketahui, karena masih berdasarkan teori. Dulu kita sering mendengar istilah keracunan kehamilan, karena memang terjadi komplikasi dengan kehamilannya, tetapi bagaimana racun itu timbul, penyebabnya sampai sekarang belum diketahui. Namun, dugaan kuat karena ada kelainan pada saat implantasi plasenta,” imbuhnya.
Masih menurut dr Joko bahwa kondisi preeklamsia bisa menjadi sangat berat sehingga bisa menimbulkan terhambatnya pertumbuhan janin bahkan kematian janin. Komplikasi pada ibunya juga bisa sangat berat bahkan dapat meninggal dunia.
“Sehingga deteksi dini harus dilakukan, semisal di Puskesmas karena mudah, murah, dan dapat diaplikasikan di faskes tingkat pertama. Dengan cara apa? skrining kepada ibu hamil dengan preeklampsi, jadi setiap ibu hamil makanya harus diperiksa agar tidak sampai eklampsi. Kalau bisa dilakukan kurang dari 20 minggu kehamilan, takutnya kalau telat maka akan terlambat untuk dapat penanganan yang maksimal,” ungkapnya.
Dalam Poli Kandungan RSUD Jombang sendiri sebagai layanan unggulan, dr Joko menerangkan bahwa terdapat sejumlah dokter berkompeten untuk menangani masalah preeklampsi bahkan eklampsi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk melakukan pengecekan kehamilan.
“Kebetulan RSUD Jombang jadi RS rujukan untuk kasus preeklampsi, jadi jika dalam kegiatan skrining ternyata positif berisiko preeklamsi, maka harus dirujuk ke RS. Kita melakukan wawancara tentang hal-hal yang berkaitan dengan preeklamsia, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang laboratorium dan USG,” terangnya.
“Pemeriksaan laboratorium awal yang kita lakukan adalah pemeriksaan urin, kita akan tahu positif atau tidak, kita harus lihat riwayatnya dulu. Tapi kalau dari anamnesa dan pemeriksaan fisik sudah mengarah ke preeklamsia berat, maka kita lakukan pemeriksaan yang lebih lengkap lagi,” katanya.
Kemudian melihat fungsi liver, fungsi ginjal dan fungsi lainnya yang berkaitan dengan sistem darah seperti trombosit. Terhadap penanganan pasien preeklampsi menggunakan metode follow up dengan memulai evaluasi dari pemeriksaan klinis, laboratorium, dan usg untuk melihat kondisi janin.
Untuk pencegahan agar kehamilannya tidak mengalami komplikasi, dr Joko menjelaskan, agar setiap calon ibu memastikan kondisi kesehatannya dalam kondisi siap untuk hamil terlebih dahulu.
“Hamil dan mempunyai keturunan tentu anugerah bagi setiap orang, namun pencegahan dalam hal ini harus dilakukan. Seumpama calon ibu tidak sehat punya riwayat penyakit yang beresiko saat hamil, maka harus dicegah. Namun jika sudah terlanjur dan terjadi preeklampsi segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan kepada dokter,” ujarnya.
Salah satu dokter spesialis dalam poli kandungan RSUD Jombang ini juga berpesan agar masyarakat memahami akan kondisi kehamilan yang normal dan sehat tanpa mengganggu pertumbuhan janin, serta menekan kesakitan dan kematian akibat kondisi preeklampsi.
“Kepada masyarakat, ketika ingin merencanakan kehamilan, maka persiapkanlah mental dan fisik. Ibu dan ayah akan dengan senang hati menyambut lahirnya bayi yang sehat mental dan fisiknya, yang tingkat IQ nya tinggi. Jika ibu sakit atau kurang fit, maka diobati dulu. Jika ada faktor risiko untuk terjadinya preeklamsi, kendalikan dulu. Pereklampsi – eklampsi merupakan 1 dari 3 penyebab kematian ibu di Indonesia. Jangan rahasiakan kehamilan anda apalagi jika anda menderita penyakit tertentu. Jika penyakit tersebut diketahui lebih dini, maka akan tertangani lebih cepat dan tepat,” tandasnya.
dr Joko menegaskan bahwa pelayanan poli kandungan dan kebidanan dari hari senin- jumat.untuk pelayanan hari senin-kamis jam 07.00-12.00 untuk hari Jum’at 07.00-11.00 WIB. Poli Kandungan dan kebidanan mempunyai dokter-dokter spesialis yang ahli di bidangnya.