Azan Bikin Merinding, Siswa SDIT di Selorejo Jombang Sabet Juara Muazin Nasional
JOMBANG, FaktualNews.co – Lantunan azannya bikin merinding pendengarnya, salah satu siswa SDIT Al Khalifa Desa Selorejo, Kecamatan Mojowarno, Jombang berhasil menjadi salah satu juara di ajang perlombaan muazin tingkat nasional di Yogyakarta.
Adalah Muhammad Hanif Lundiono Okfariansyah (10) bocah kelas 4 SDIT warga Dusun Branjang, Desa Sidokerto, Kecamatan Mojowarno yang mampu menorehkan prestasi menjadi juara 3 dalam gelaran sejuta muazin, bersaing dengan peserta lain dari Sabang hingga Merauke.
Tak hanya demikian, sebelumnya Dion (sapaan akrabnya), telah beberapa kali menjadi juara 1 muazin cilik berbagai even di Kabupaten Jombang, yang kemudian mengantarkannya menjadi juara tingkat nasional.
Dion mengaku dirinya menekuni seni mengolah suara dengan lantunan lafaz azan tersebut berawal dari keinginannya menjadi muazin dengan belajar dari ayahnya serta mendengarkan beberapa contoh azan dari sejumlah channel youtube
“Awalnya karena suka azan karena rumah dekat dengan masjid diajari ayah, terus lama-lama pengen belajar dan lebih lagi gimana caranya azan didengarnya enak. Terus belajar sendiri dari youtube dan mendengar orang azan, sampai saya dengar azan Mekkah juga,” katanya, Senin (28/3/2022).
Melihat potensi anaknya, pasangan Muhammad Fatoni Syafriyansah dan Priliana Aispa Ulfari selalu memberikan dukungan hingga Dion mencapai berbagai prestasi dengan lantunan suara azan yang indah.
“Awalnya memang dari Dion sendiri ada ketertarikan di bidang agama khususnya azan ini. Maka kami arahkan dan beberapa kali mewakili sekolahnya dan sering juara, Alhamdulillah,” ungkap Muhammad Fatoni.
Dengan bakat yang dimiliki Dion, Fatoni akan terus mengembangkan bakat yang dimiliki untuk kebaikan dan jika terdapat kompetisi lainnya akan turut serta.
“Dia juga ada youtube, setiap kali dia perform akan kami masukkan konten youtube yakni ‘Dion Hanif’ untuk memotivasi dia agar selalu menampilkan yang terbaik. Untuk pencapaian hingga nasional dan juara 3 ini kami bersyukur. Ke depan akan kami evaluasi agar jadi lebih baik lagi,” tambahnya.
Mengenai trik dan persiapan khusus yang dilakukan orang tua Dion agar kualitas suara tetap terjaga, dikatakan tidak yang muluk-muluk dan tergolong sederhana, sebagaimana yang kebanyakan orang lain lakukan.
“Tidak ada yang aneh, menjaga pola makan, menghindari es dan gorengan, rajin berlatih di bantu minum jahe. Biasanya juga pakai terapi minyak kayu putih, dan selebihnya kita pasrahkan kepada Allah. Mau menang atau tidak, yang penting kita berusaha,” ujarnya.
Kepala SDIT Syahroni Purnomo Edi mengaku bangga atas capaian Dion sebagai muazin cilik asal kota santri ini.
“Kami turut bangga dengan capaian anak didik kami, dimana juga mendampingi melalui Guru kami, mulai dari beberapa even lomba yang diikuti dan menan, memang kami melihat potensi didalam dirinya suara azannya merdu dan bikin merinding,” terangnya.
Namun demikian, ia berpesan agar tetap rendah hati atas capaian Dion saat ini dan selalu berusaha menjadi yang terbaik tidak hanya pada bidang nonakademik saja, melainkan akademik juga.
“Semua anak memang memiliki kemampuan yang berbeda baik akademik maupun nonakademik. Nah Mas Dion ini berperestasi di nonakademik, akademik juga ndak kalah. Harapan kami jangan sombong dengan hasil saat ini. Tetap rendah hati dan manfaatkan hasil ini untuk masyarakat yaitu azan sebagai panggilan solat,” pungkasnya.