Peristiwa

Video Viral Penganiayaan di Jember, Polisi Amankan 9 Siswa SMP

JEMBER, FaktualNews.co – Video viral berdurasi 37 detik penganiayaan terhadap siswa SMP di Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember. Satreskrim Polsek Jombang mengamankan 9 orang siswa.

Siswa yang diamankan itu, diduga terlibat kasus penganiayaan. Juga diduga sengaja memviralkan video penganiayaan tersebut.

Terkait pengusutan kasus tersebut, menurut Bhabinkamtibmas Aipda Nanang pihak SMPN 2 Jombang juga diajak untuk berkoordinasi.

“Kami amankan 9 orang termasuk saksi dan juga pelaku, kami koordinasi sama pihak dewan guru dan ini kami bawa ke Mapolsek Jombang untuk dimintai keterangan,” kata Aipda Nanang saat dikonfirmasi di lokasi kejadian, Rabu (30/3/2022).

Terkait kasus dugaan penganiayaan tersebut, lanjut Nanang, antara korban dan terduga pelaku masih satu sekolah.

“Korban adalah siswa kelas 7 (2 SMP). Antara korban dan terduga pelaku masih satu sekolah,” ucapnya.

“Selanjutnya untuk kepentingan penyelidikan. Kesembilan siswa itu dibawa ke Mapolsek. Untuk terduga pelaku diduga lebih dari 5 orang. Tapi masih penyelidikan,” sambungnya.

Terkait kasus tersebut, lanjutnya, pihak orang tua siswa yang terlibat juga diminta datang ke Mapolsek Jombang.

Terpisah paman korban Sholeh mengatakan, kasus yang menimpa keponakannya MK (14) diketahui dari video yang tersebar di medsos dan grup aplikasi WhatsApp.

“Kabarnya di Facebook juga tersebar, tapi kalau saya awalnya di grup WhatsApp. Setelah saya lihat kok (wajah korban) mirip keponakan saya. Selanjutnya saya bilang sama kakeknya,” kata Sholeh saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di rumahnya.

Kala itu, kata Sholeh, video penganiayaan itu ramai dibahas di grup. “Sekitar jam 9 malam itu tersebar. Ramai juga dibahas. Akhirnya kami sekeluarga koordinasi untuk lapor polisi,” katanya.

“Kami sekeluarga tidak terima dengan adanya tindak penganiayaan itu,” imbuhnya.

Menurut Sholeh, korban adalah anak yang pendiam dan tinggal dengan ibunya.

“Karena ayahnya sejak dia (korban) kecil. Kerja di luar kota. Kasihan anak itu,” ujarnya.