SITUBONDO, FaktualNews.co – Untuk memastikan harga dan stok sembako jelang Ramadan. Bupati Karna Suswandi bersama Forkopimda Situbondo, Jumat (1/4/2022) blusukan ke sejumlah pasar tradisional di wilayah kota Situbondo.
Untuk memastikan ada dan tidaknya kenaikan harga sembako dan stok minyak goreng di pasaran, Bupati Karna menanyakan langsung kepada para pedagang.
Disaat berkomunikasi dengan pedagang di Pasar Ardirejo, Ketua Paguyuban Pasar, Tohari, langsung mendatangi dan curhat kepada bupati terkait kurangnya stok minyak goreng curah untuk para pedagang gorengan di Situbondo.
“Selama ini saya berjualan, empat hari sekali dikasih 40 kilogram migor oleh distributor,” ujar Tohari.
Dengan jumlah jatah sebanyak 40 kilogram migor tersebut, kata Tohari, dirinya hanya bisa memberikan satu kilogram kepada pelanggannya. Hal ini karena jatah migor yang diberikan tidak cukup.
“Yang kasihan pedagang gorengan, sebab kebutuhan mereka setiap hari lima kilogram minyak goreng. Sehingga sekarang banyak pedagang gorengan gulung tikar atau tidak berjualan,”katanya.
Untuk itu, lanjut Tohari, dirinya berharap terhadap pemerintah agar ada kelancaran dan kelangkaan minyak goreng curah bisa teratasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Apalagi sekarang ini hampir bulan puasa pak bupati,” pinta Tohari kepada Bupati Karna.
Lebih jauh Tohari menegaskan, untuk stok minyak goreng kemasan di pasaran tidak terjadi masalah atau stoknya masih ada, akan tetapi harganya sangat mahal.
“Saya menginginkan ada koperasi paguyuban, sehingga bisa membeli langsung ke Surabaya, nantinya akan dibagi rata ke pedagang,” harapnya.
Sementara Bupati Situbondo, Karna Suswandi mengatakan, pihaknya bersama Forkopimda mendatangi pasar untu memantau harga kebutuhan pokok masyarakat, menjelang datangnya bulan Ramadan.
“Alhamdulillah, di Kabupaten Situbondo, harga masih stabil tidak mengalami kenaikan secara signifikan, bahkan ada juga harganya malah turun. Misalnya saja cabai dan tomat,” ujar Bung Karna Suswandi.
Menurutnya, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar berbelanja kebutuhan bahan pokok seperti hari biasanya saja saat bulan Ramadan.
“Jangan sampai jelang bulan Ramadan, kemudian memborong kebutuhan pokok seperti itu. Karena jika itu terjadi permintaan semakin banyak. Jika permintaan banyak harganya akan melonjak dan inflasi akan tinggi. Ini yang kita tidak diinginkan dan prekonomian kita akan jelek,” jelasnya.
Oleh karena itu, Bupati Karna Suswandi, meminta warga berbelanja setiap hari sesuai kebutuhan meskipun bulan Ramadan.
“Saya mengimbau masyarakat yang memiliki tabungan, mari kita berbagi bersama sama. Sehingga kebutuhan masyarakat bisa ditekan sedemikian rupa dan harga kebutuhan pokok kembali rendah lagi,” bebernya.
Sedangkan terkait curhatan pedagang, pihaknya pernah ditawari untuk melakukan pasar murah. Namun kendala yang dihadapi karena minyak curah ini tidak boleh dikemas
“Mau pasar murah seperti apa, kalau hanya dibatasi satu kilogram atau dua kilogram. Tapi tidak boleh dibungkus dan teman-teman ketakutan jika aturannya begitu,” pungkasnya.