JEMBER, FaktualNews.co – Sejumlah warga di Tanoker, Desa Ledokombo, Kecamatan Ledokombo, menyambut awal Ramadan 1443 dengan melakukan tradisi berbagi makanan. Tradisi berbagi makanan yang akrab disebut ater-ater (mengantar makanan) itu umum dilakukan. Sebagai makna menyambut Ramadan dan bentuk perhatian untuk berbagi dengan sesama.
Namun berbeda dengan menu kuliner pada umumnya. Warga Desa Ledokombo membuat nasi putih biru yang disebut sego perubahan. Nasi berwarna putih biru itu, dimaknai juga sebagai doa. Dengan harapan pandemi Covid-19 segera berakhir. Juga Ramadan tahun ini bisa lebih baik dari sebelumnya.
“Menjelang puasa Ramadan, kami biasa melakukan tradisi ater-ater di lingkungan sekitar. Tapi tidak seperti umumnya, menu makanan kami kali ini adalah Nasi putih biru. Bahasa Maduranya itu Nase’ Poteh Biru yang memiliki makna perubahan,” kata pegiat kuliner sehat alami Desa Ledokombo Juana saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Sabtu (2/4/2022).
Juana menjelaskan, nasi yang memiliki makna perubahan itu. Sebuah bentuk kuliner berbeda, dengan bahan nasi yang biasanya berwarna putih berubah menjadi warna biru.
“Karena nasinya disepuh dengan pewarna alami dari pekarangan Tanoker, pakai bunga telang yang tumbuh subur dan indah dipandang. Juga bermanfaat untuk kulineran,” katanya.
“Bunga itu tumbuh subur dan bisa jadi kuliner, baik itu untuk kue ataupun minuman, tidak hanya nasi saja,” sambung wanita yang juga mantan pekerja migran di Malaysia dan Arab Saudi itu.
Nasi putih biru itu, lanjutnya, sengaja disiapkan dan disajikan sebagai tradisi ater-ater. Juga sebagai makna sambung silaturahmi dengan perangkat desa, pemimpin agama, tokoh-tokoh masyarakat dan pemimpin kaum pemuda di desa setempat.
“Karena mereka sebagai agen perubahan, juga (dinilai memiliki) partisipasi aktif dan bermakna bagi warga. Terlebih lagi teriring doa untuk pandemi Covid-19 agar segera berakhir di Ramadan ini,” kata Inisiator Kelompok Belajar Tanoker Farha Ciciek saat dikonfirmasi terpisah.
Wanita yang akrab dipanggil Cici ini menyampaikan, melalui kegiatan berbagi makanan yang akrab disebut ater-ater ini.
“Juga sebagai menu inovatif lebih sehat dan memiliki nilai keunikan sebagai nilai tambah. Dengan harapan di desa dan kecamatan kami lebih peduli terhadap kekuatan positif yang muncul dari dapur. Dapur komunitas ibu, anak-anak, dan remaja dengan semangat perubahan,” katanya.
Perlu diketahui, untuk menu nasi putih biru terdiri dari nasi biru, telur biru, tahu telur, pecel sayur mayur, ayam kampung suwir, krupuk udang, yang warna birunya disepuh dengan bunga telang, termasuk juga agar-agar.