JOMBANG, FaktualNews.co – Sosok KH Wahab Hasbullah dikenal sebagai salah satu tokoh di Kabupaten Jombang yang berjasa bagi banyak orang. Hingga sebuah burung dara istimewa diberikan kepadanya sebagai hadiah dari sahabat atau Syekh yang ada di Mekkah saat itu.
Dari situlah menjadi cikal bakal keberadaan banyaknya burung dara di Ndalem Kasepuhan atau rumah KH Wahab Hasbullah dan sekitar masjid induk Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang.
Disampaikan salah satu Pengasuh Ponpes di Tambakberas yang juga anak dari KH Wahab Hasbullah, KH Hasib Wahab, yang membenarkan bahwa terdapat burung dara sebagai hadiah berasal dari Mekkah yang hidup di Tambakberas kala itu.
“Burung dara itu awalnya ya dari Mekkah, waktu Kiai Wahab belajar di sana sekitar tahun 1918. Ada dua versi cerita, ada yang bilang saat itu pada Komite Hijaz, dan cerit lain tentang jasa beliau. Diberi salah satu Syekh atau sahabat di Mekkah dibawa menggunakan kapal laut,” ungkapnya, Selasa (5/4/2022).
Menurut Kiai Hasib, versi lain dari sebuah hadiah burung dara yang diterima KH wahab Hasbullah ini, berkat jasa beliau saat menghadang komplotan penyamun di padang pasir, perjalanan Madinah-Mekkah.
“Yang jelas itu sebagai hadiah, karena Mbah Wahab berjasa sekali. Dulu orang ibadah Haji masih pakai unta, perjalanan malam dari Madinah ke Mekkah banyak begal dan perampok kalau jaman sekarang. Mbah Wahab mengawal dan dihadapi karena beliau juga pesilat akhirnya para perampok ditumbangkan dan kalah,” katanya.
Lanjut Kiai Hasib, akibat kekalahan para perampok ini hingga melarikan diri, dengan diantara mereka sambil melontarkan kata kepada KH Wahab Hasbullah “Jawa Ifrit”.
“Itu karena saking kuatnya Mbah Wahab bisa menghadapi mereka, yang menurut mereka kuat setara dengan Jin karena tak bisa melawannya,” imbuhnya.
Burung dara selain sebagai hewan peliharaan, Kiai Hasib juga menerangkan bahwa dimasa hidupnya KH Wahab Hasbullah dengan mempunyai burung dara dapat digunakan sebagai tolak bala.
“Tapi itu pada saat itu ya, untuk percaya atau tidak silahkan. Yang jelas saat itu masih ada Mbah Wahab begitu. Jadi kalau di Jawa itu untuk menghalau santet atau sejenisnya,” terangnya.
Hingga saat ini, sekitar puluhan hingga ratusan burung dara masih terlihat beraktifitas di sekitar masjid induk Ponpes Bahrul Ulum dan ndalem KH Wahab Hasbullah, dimana rumah burung dara (bokupon) berada tepat di atas rumahnya yang sesekali turun memakan biji jagung diberikan oleh para santri.