Nasional

Menteri PUPR Prediksi Akan ada Mudik Besar-besaran Tahun Ini

LAMONGAN, FaktualNews.co – Jelang mudik lebaran, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochamad Basoeki Hadimoeljono, menjelajahi 37 jembatan di Jawa dimulai dari Surabaya sampai Jakarta.

Menteri PUPR RI mengataka, sengaja berkeliling untuk melihat kondisi dan kesiapan jalan tol maupun jalan nasional non tol, sebelum arus mudik terjadi. Salah satu jalan nasional yang baru saja ditinjau adalah Jalan Nasional di Lamongan-Gresik yang sebagian masih dalam proses perbaikan tahun ini.

“Hari ini keliling jalan yang bakal menjadi jalur mudik untuk melihat kesiapannya sudah lewat jalan yang baru dirigid, antara Lamongan-Gresik. Itu sisa 6 kilo meter yang belum. Total 16 kilo meter yang Lamongan saya kira udah mulus,” kata Basoeki, saat mengecek perbaikan Jembatan Ngaglik 1 Lamongan, Jumat (9/4/2022).

Basoeki menambahkan, H-11 lebaran, rencananya jalan tersebut sudah open trafict.

Lebih jauh, Menteri PUPR mengaku jika kesiapan jalan mendapat perhatian khusus, karena tahun ini diprediksi terjadi mudik besar-besaran akibat dua tahun sebelumnya arus mudik ditiadakan.

“Seperti yang disampaikan oleh bapak presiden, mudik kali ini akan terjadi euforia setelah dua tahun ini kan tidak ada yang mudik. Bisa dibayangkan bagaimana antusiasnya orang yang akan mudik. Diperkirakan antara 79 sampai 85 juta orang akan mudik, di mana 48 persen pemudik akan lewat jalur darat,” tutur pak menteri.

Di sisi lain terkait progres perbaikan Jembatan Ngaglik 1 Lamongan, Basoeki mengatakan bahwa jembatan tersebut akan siap menyambut arus mudik, karena saat ini seluruh girder telah terpasang. “Kegiatan utamanya sudah selesai, memasang 5 girder. Tinggal kita masang platnya dan melakukan pekerjaan bagian atas aja. Diperkirakan H-10 sudah bisa dibuka, artinya udah selesai, udah mulus dan siap open trafict,” jelasnya.

Jembatan Ngaglik yang dibangun dengan standar yang baik pada masa itu sesuai dengan berat muatannya. Namun karena banyaknya kendaraan berat yang sering melewati jembatan itu, maka kekuatan jembatan tersebut semakin berkurang.

“Kalau dulunya ya ini jembatan ini dibangun sesuai dengan SNI pada tahun yang 1979 an. Tapi sekarang kan bobotnya kan lebih berat dibandingkan dulu jadi ya patah jembatannya,” ungkapnya.

Basoeki menyarankan, demi keamanan dan keselamatan pengguna jalan Trans Nasional Surabaya-Semarang, kendaraan berat untuk sementara tidak diperbolehkan melewati sisi selatan jembatan selama beberapa hari ke depan. Sisi selatan jembatan sementara ini hanya untuk akses mobil pribadi dan motor masih bisa lewat.

“Sabar sedikit, mungkin tunggu sepuluh hari biar lebih aman. Tapi tidak ditutup total, motor dan mobil kecil tetap boleh lewat. Saya menyarankan itu kepada pihak kepolisian,” pungkasnya.