KEDIRI, FaktualNews.co – Anda tentu mengenal sayur pare. Sayur yang memiliki rasa pahit tersebut, ternyata mampu memberikan kehidupan yang manis bagi manusia.
Hal ini yang dirasakan oleh Siti Romdiyah (33) pengrajin keripik buah pare asal Desa Jajar, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Sebab selama puasa Ramadan kali ini, omsetnya naik hingga 200 persen.
Romdiyah mengaku, selama Ramadan tahun ini, permintaan keripik pare yang awalnya 20 kilogram perhari, naik menjadi 50 kilogram.
“Alhamdulillah, selama bulan suci Ramadan kali ini membawa berkah bagi saya, karena permintaan keripik pare naik hingga hampir 200 persen,” kata Siti Romdiyah, Sabtu (9/4/2022).
Meski saat ini minyak goreng mahal, namun Siti Romdiyah tetap menjaga kualitas produknya dengan membeli minyak goreng kemasan.
“Saya tidak berani menggunakan minyak goreng curah untuk menggoreng keripik, karena bisa mempengaruhi rasa.
Takutnya, kalau beralih pakai minyak goreng yang tidak biasanya, pelanggan komplain. Untuk itu, saya harus menjaga pasar yang sudah ada,” tambah Siti Romdiyah.
Mengenai harga, ia menyebutkan, pada bulan Ramadan ini ada kenaikan karena menyesuaikan naiknya harga minyak goreng. Semisal, jika pada bulan normal harga keripik pare mencapai Rp 65.000 per kilogram, maka pada Ramadan ini, harganya meningkat menjadi Rp 70.000 per kilogram.
“Dari sisi omzet, juga mengalami peningkatan. Kalau hari biasa omset kami sekitar Rp 1,5 juta, semoga dengan permintaan keripik yang naik, maka omset kami juga akan naik,” harap Romdiyah.
Untuk nahan baku sayur pare, Siti Romdiyah tidak pernah khawatir. Sebab, ia dibantu oleh sang suami tercinta yang menanam buah pare di kebun miliknya, sehingga berapa pun yang dibutuhkan dapat tercukupi kapanpun.
“Kalau latar belakang buka usaha Keripik Pare ini, karena saya pernah mencicipi keripik serupa tapi rasanya pahit. Lantas, saya coba buat sendiri dan diramu dengan bahan yang ada di rumah, alhamdulilah berhasil serta tidak pahit karena sempat direndam dengan air garam,” katanya.
Ke depan, ia berharap, usaha keripik pare tersebut dapat lebih berkembang luas dan mendapatkan bantuan dari pemerintah
“Saat ini pembeli keripik buatan saya ini berada di sekitar Kediri hingga luar daerah, seperti Kabupaten Nganjuk.”tutup Siti Romdiyah.