FaktualNews.co

Hari Jadi Nganjuk Ke-1085, Marhaen Djumadi Ajak Warga Introspeksi Diri

Advertorial     Dibaca : 812 kali Penulis:
Hari Jadi Nganjuk Ke-1085, Marhaen Djumadi Ajak Warga Introspeksi Diri
FaktualNews.co/romza
Upacara memperingati Hari Jadi Nganjuk ke-1085 di Alun-alun Nganjuk, Minggu (10/4/2022) dipimpin langsung oleh Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi.

NGANJUK, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk menggelar upacara untuk memperingati Hari Jadi Nganjuk ke-1085 di Alun-alun Nganjuk, Minggu (10/4/2022). Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi.

Acaranya dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Nganjuk, Kepala OPD se-Nganjuk, organisasi PGRI, KORPRI, relawan tenaga kesehatan, mahasiswa dan siswa tingkat SMA di Nganjuk.

Sebelumnya, perlu diketahui, banyak rangkaian kegiatan yang digelar oleh Pemkab Nganjuk dalam memperingati hari jadi tahun ini. Mulai dari tradisi Boyongan hingga Pawai Alegoris.

Upacara hari jadi Nganjuk yang diperingati ini berdasarkan Prasasti Anjuk Ladang pada 10 April 937 Masehi. Sebuah peristiwa sejarah pada masa Mataram Medang Raja Sindok.

Untuk tradisi Boyongan, itu merupakan peristiwa perpindahan pemerintahan dari Kabupaten Berbek ke Kabupaten Nganjuk pada 6 Juni 1880 atau era Kolonial Belanda.

Namun selama ini, masyarakat Nganjuk banyak yang masih belum mengetahui perbedaan antara Hari Jadi Nganjuk dan Tradisi Boyongan Berbek ke Nganjuk itu.

“Pawai Alegoris dan kirab semalam merupakan rangkaian-rangkaian dari peringatan Hari Jadi, bukan peringatan hari jadi dalam bentuk Boyongan. Hari jadi Nganjuk yang sesungguhnya adalah hari ini, upacara lalu dilanjutkan ritual Manusuk Sima yang dipusatkan di Candi Lor Desa Candirejo Kecamatan Loceret,” ujar Marhaen Djumadi dilansir dari www.nganjukkab.go.id.

Dalam kesempatannya, Marhaen menyampaikan bahwa upacara Hari Jadi Nganjuk di Alun-alun ini merupakan kali pertamanya.

Ia menerangkan bahwa esensi dari Alun-alun merupakan suatu tempat untuk berkumpulnya masyarakat, termasuk digunakan untuk upacara.

“Alhamdulillah hari ini merupakan pertama kalinya kita melaksanakan upacara di Alun-alun. “Kita ingin mengembalikan ruh sejarah yang sesungguhnya,”. ungkapnya.

Dalam momentum Hari Jadi Nganjuk ini, dia mengajak kepada seluruh jajaran Pemkab dan masyarakat Nganjuk untuk saling mengintrospeksi diri.

Introspeksi diri itu dimaksudkan untuk kemajuan Kabupaten Nganjuk.

“Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Nganjuk mengucapkan Selamat Hari Jadi Nganjuk ke 1085. Tentunya banyak perjalanan yang menyenangkan, membuat hati kita trenyuh, banyak pula keberhasilan dan tentunya masih banyak kelemahan-kelemahan. Ini adalah momentum untuk betul-betul kita bisa introspeksi diri, kita bisa menata diri, kita bisa melihat perjalanan Nganjuk yang sudah berusia 1085 ini,” lanjutnya.

Menurutnya, peringatan hari jadi ini tak hanya sekadar ritual semata. Namun kini juga harus mulai membicarakan esensi sejarah dan masa depan daerah setempat.

“Maka sudah saatnya kita menanamkan pada diri kita bahwa Nganjuk merupakan tanah kemenangan dan ada simbolnya yaitu Jayastamba. Jayastamba adalah tugu kemenangan yang memiliki arti bahwa orang-orang yang lahir di Nganjuk memiliki darah sukses dan mental juara,” tuturnya.

Ia juga memberikan semangat kepada masyarakat Nganjuk. “Tetap semangat dan tangguh tanpa mengeluh, maka orang-orang Nganjuk akan sukses. Nganjuk saatnya untuk bangkit,” imbuhnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah