KEDIRI, FaktualNews.co – Unjuk rasa ratusan mahasiswa se-Kediri Raya di depan gedung DPRD Kabupaten Kediri diwarnai adu dorong dengan aparat kepolisian, Selasa (12/4/2022).
Adu dorong terjadi karena mahasiswa mencoba masuk, namun terhalang oleh barisan aparat Kepolisian yang berjaga. Adu dorong mereda setelah salah-satu orator menyuruh mundur, karena tangannya terluka. Dia sendiri setelah melindungi megaphone yang ia pegang akan direbut petugas.
“Mengapa aparat kepolisian bertindak represif. Kami hanya mau masuk ke halaman gedung DPRD untuk menyampaikan aspirasi kami. Dan siapa tadi yang berusaha merampas megaphone yang saya pegang,” teriak seorang orator sambil menunjukkan tangannya yang terluka.
Ketua DPRD dan beberapa anggota DPRD yang menemui masaa kemudian mengajak dialog pendemo.
“Kami menuntut agar anggota DPRD juga ikut mendesak Pemerintah pusat untuk menurunkan harga sembako, khususnya minyak goreng. Dan anggota DPRD juga harus mendesak Pemerintah untuk menurunkan pertamax yang sudah dinaikkan, karena saat ini harga minyak mentah di dunia turun,” kata Andry Valentino, korlap aksi di depan anggota dewan.
Menanggapi aspirasi dari mahasiswa, ketua DPRD Dodik Purwanto menyatakan menerima dan mendukung aksi mahasiswa. Pihaknya akan meneruskan aspirasi dari mahasiswa ke pusat.
“Kami menerima dan sangat mendukung aksi adik-adik mahasiswa. Kami akan meneruskan aspirasi mahasiswa ke pemerintah pusat, karena kebijakan tersebut wewenang pemerintah pusat. Tapi intinya kami mendukung aspirasi dari mahasiswa,”jelas Dodik Purwanto, ketua DPRD Kabupaten Kediri.
Usai menyampaikan aspirasinya massa kemudian membubarkan diri dengan tertib. Namun massa mengancam, jika DPRD tidak segera meneruskan aspirasi dari mahasiswa, maka mahasiswa akan turun ke jalan dengan jumlah yang lebih besar lagi.