FaktualNews.co

Tinjau Aspal Jalan, Bupati Jember Tindak Tegas dan Ancam ‘Delete’ Rekanan

Advertorial     Dibaca : 525 kali Penulis:
Tinjau Aspal Jalan, Bupati Jember Tindak Tegas dan Ancam ‘Delete’ Rekanan
FaktualNews.co/hatta
Cuplikan video Bupati Jember Hendy Siswanto tegur keras penggarap aspal jalan.

JEMBER, FaktualNews.co – Di sela kegiatan Safari Ramadan di Kecamatan Ledokombo, Bupati Jember Hendy Siswanto meninjau pengaspalan jalan di sekitar Desa Sukosari dan Desa Cumedak, kecamatan setempat.

Pengaspalan jalan sepanjang kurang lebih 13,6 kilometer menghubungkan Kecamatan Ledokombo dengan Kecamatan Sumberjambe. Anggarannya kurang lebih Rp 17,9 Miliar, dari proyek Multiyears tahun anggaran 2022.

Bupati menilai proses kerja pengaspalan jalan salah teori. Dikhawatirkan hasil pengaspalan jalan nantinya kurang maksimal dan dinilai muspro, oleh bupati yang punya latar belakang insinyur ini.

Dari peninjauan yang dilakukan bupati, pihak rekanan terancam di-delete (diputus kerja samanya), jika hasil dan proses pengerjaan pengaspalan jalan tidak maksimal.

“Untuk peninjauan aspal tadi ada sedikit kesalahan teman-teman di lapangan. Teorinya salah itu, akhirnya nanti bisa rugi. Jadi tadi kotorannya bekas aspal itu, bekas pembersihan seharusnya langsung diangkut. Tapi mereka langsung ditumpuk di sebelah (di bahu/pinggir jalan) menjadi berman (tumpukan material aspal, red),” kata Hendy saat dikonfirmasi disela kegiatan Safari Ramadan, Rabu (13/4/2022).

“Hal itu, diulangi terus menerus. Harusnya setelah jadi berman, diangkut dan dibersihkan tidak ditumpuk di pinggir jalan. Kan pakai alat (truk) berat. Kalau ditumpuk gitu, diaspal (ganti baru), dilewatin truk lagi. Kan kerja dan butuh biaya 2 kali lipat. Bahkan nantinya bisa rugi sendiri mereka,” sambungnya.

Terkait teknis pengaspalan jalan, lanjutnya, harus benar-benar diawasi dan dikerjakan dengan baik oleh pengawas, konsultan, dan rekanan.

“Karena kalau tidak benar kerjanya, bisa rugi sendiri (rekanan) itu. Apalagi biayanya 2 kali lipat,” ucapnya.

Hendy juga tampak geram, karena dikhawatirkan dari tumpukan bekas material aspal juga dikhawatirkan menyumbat saluran air di bahu jalan.

“Sehingga airnya tidak mengalir ke saluran. Itu akan menjadi saluran panjang di sepanjang jalan. Itu (juga penyebab), yang mengakibatkan aspal cepat rusak,” ucapnya.

“Untuk teknis dan pengawasannya, kalau seperti itu tidak kapabel (tidak cakap), harus kita delete itu. Dan tadi saya ingatkan, bahwa konsultan harus membawa dokumen dulu untuk mengevaluasi setiap hari,” imbuhnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah