FaktualNews.co

Berkah Ramadan, Permintaan Minuman Sari Buah Nanas Khas Kediri Naik 90 persen

Kewirausahaan     Dibaca : 1091 kali Penulis:
Berkah Ramadan, Permintaan Minuman Sari Buah Nanas Khas Kediri Naik 90 persen
FaktualNews.co/Moh Muajijin/
Caption : Edi menata kardus produksi minuman sari buah nanas

KEDIRI, FaktualNews.co – Sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, usaha rumahan minuman sari buah nanas “Bigfanilz” khas Kediri milik Masrukhin Afandi warga Dusun Balong, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri mulai bangkit. Bahkan permintaan pasar terhadap minuman sari Buah Nanas meningkat selama Ramadhan 1443 Hijriah.

Masrukin yang akrab disapa Edi mengaku, selama Bulan Ramadan ini, penjualan minuman sari buah nanas mengalami peningkatan 90 persen dibandingkan hari-hari normal. Kondisi itu mencapai 70 hingga 80 karton atau setara dengan menghabiskan 60 buah Nanas lokal.

“Alhamdulillah selama bulan Ramadhan kali ini produksi naik. Jika hari-hari biasa perhari hanya memproduksi 50 karton, di bulan Ramadhan ini mencapai 90-100 karton,” kata Edi, Kamis (14/4/2022).

Edi menambahkan, awal berbisnis minuman sari buah nanas ini, ia lakukan bersama istrinya sejak tahun 2014. Hal ini dirintisnya dengan modal nekat, setelah mengikuti pelatihan membuat minuman sari buah di Kota Batu, Malang.

“Saat di Batu itu, kami sekeluarga niatnya liburan. Nah ketika di salah satu hotel, ternyata ada pelatihan membuat minuman sari buah dan saya mencoba ikut, dari sinilah inspirasi membuat minuman sari buah Nanas. Kalau di Batu Malang, banyak sentra buah Stroberi, Apel, dan waktu itu saya ditanya mentor, di Kediri ada sentra Buah Nanas, sepertinya berpotensi untuk jadi bisnis sendiri,” kata Edi.

Setelah itu, jelas Edi, pihaknya mencoba beberapa kali tahap pengolahan minuman sari buah nanas. Bahkan sempat gagal, karena kalau minuman ini ada kesalahan pengolahan, saat dikemas bisa muncul gelembung di tutupnya. Tapi akhirnya, ia terus koordinasi dengan mentor pelatihan terdahulu, hingga mampu mendapatkan komposisi yang sesuai dan dipakai terus sampai sekarang.

“Saat munculnya Pandemi Covid-19 usaha minuman kami sempat berhenti total selama hampir 2 tahun. Pasalnya kebijakan Protokol Kesehatan ikut menurunkan daya beli konsumen,” ujar Edi.

Tapi, mulai tahun 2022 seiring melandainya kasus Covid-19, pihaknya memberanikan diri kembali berusaha, dan dibantu oleh 6 orang karyawannya serta memanfaatkan keberadaan reseller yang datang ke rumahnya.

“Setelah covid mulai landai, kami kembali memproduksi minuman sari buah nanas. Dengan memanfaatkan media sosial, produksi kami kini mampu menjangkau konsumen di Kediri, Mojokerto, dan daerah lain. Untuk harganya per karton saya jual 30 ribu,” tandas Edi.

Ke depan, pihaknya berharap ada bantuan pemerintah tentang perizinan, sebab ia pernah mencoba mengurus BPOM, tapi ternyata butuh dana besar, sehingga sekarang masih berusaha dengan izin PIRT.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid