FaktualNews.co

Kemenag RI Serahkan SK Pengelolaan STIT Raden Wijaya kepada PCNU Kota Mojokerto

Advertorial     Dibaca : 1180 kali Penulis:
Kemenag RI Serahkan SK Pengelolaan STIT Raden Wijaya kepada PCNU Kota Mojokerto
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI ,Prof. Dr. Suyitno, M. Ag,  menyerahkan surat keputusan alih kelola kepada Ketua Tanfidziyyah PCNU Kota Mojokerto, KH Sholeh Hasan di Aula lantai dua Kantor PCNU Kota Mojokerto, Sabtu (16/4/2022). 

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menyerahkan surat keputusan (SK) alih pengelolaan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Wijaya kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Mojokerto.

SK tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI, Prof Dr Suyitno M Ag,  kepada Ketua Tanfidziyyah PCNU Kota Mojokerto, KH Sholeh Hasan di aula lantai dua Kantor PCNU Kota Mojokerto, Sabtu (16/4/2022).

Penyerahan SK ini untuk mempertegas kembali bahwa STIT Raden Wijaya yang dulunya dikelola oleh yayasan atau perkumpulan Raden Wijaya, kini telah resmi beralih kelola di bawah naungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). PBNU sendiri menunjuk PCNU Kota Mojokerto untuk pengelolanya.

“Itu artinya sekarang STIT Raden Wijaya sudah berwajah dan bertata kelola baru. Ini menjadi kampus kader NU di Mojokerto. Kampus yang di bawah NU sudah menjadi hal wajib penyampaian kader-kader NU dalam bidang akademisi,” kata Suyitno.

Peralihan ini membutuhkan proses panjang yang tidak lepas dari persoalan internal. Setelah melakukan musyawarah, pengurus Perkumpulan Penyelenggara Perguruan Tingggi Raden Wijaya bersepakat menyerahkan STIT Raden Wijaya sepenuhnya kepada PCNU Kota Mojokerto. Pihak PCNU pun bersedia mengakuisisinya pada Desember tahun 2020.

Saat itu, Perkumpulan Penyelenggara Perguruan Tinggi Raden Wijaya juga menunjuk Drs H Hasan HA Buro MM MPd sebagai ketua STIT Raden Wijaya Mojokerto selama satu tahun.

Di bawah bendera NU, STIT Raden Wijaya diharapkan mampu berubah menjadi lebih baik dengan meninggalkan masa lalu yang menjadi penyebab persoalan internal.

Suyitno menekankan perbaikan dalam segi akademik, peningkatan status akreditasi, dan menambah program studi (prodi) baru. Mengingat saat ini STIT Raden Wijaya masih memilki satu prodi, yakni, pendidikan agama islam.

“Akademik status akreditasi ini penting karena menjadi barometer kualitas sebuah perguruan tinggi. Status akreditasi harus meningkat, ini penting. Kemudian harus reorientasi untuk pengembangan prodi,” tandas dia.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, yakni, sekertaris Koordinator Perguruan Tinggi Islam (Koopertais) wilayah IV Surabaya, Muhammad Yunus Abu Bakar, jajaran pengurus Tanfidziyyah dan Syuriah PCNU Kota Mojokerto, Ketua STIT  Raden Wijaya Hasan Buro beserta jajarannya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Aris