FaktualNews.co

Pembuat Kue Kering Rumahan di Jombang Laris Manis Jelang Lebaran

Ekonomi     Dibaca : 899 kali Penulis:
Pembuat Kue Kering Rumahan di Jombang Laris Manis Jelang Lebaran
FaktualNews/Diana Kusuma/
Caption : Proses pembuatan kue kering rumahan Bu Suat di Tunggorono Jombang./Diana Kusuma/

JOMBANG, FaktualNews.co – Meski harga bahan baku naik, tidak lantas menyurutkan bisnis kue kering rumahan di Desa Tunggorono, Kabupaten Jombang. Kue kering di tempat tersebut tetap laris manis diburu pembeli menjelang lebaran.

Seperti bisnis kue kering milik Ibu Suat (54) di Perumahan Pondok Indah Blok TA 18, Tunggorono yang masih eksis melayani pesanan seperti nastar, kastengel, monde, mawar keju, putri salju hingga kue kacang.

“Memang bahan baku harganya naik, jadi imbasnya saya juga naikkan harga walaupun gak berani naik banyak. Namun pelanggan insyaallah saya kira paham, ini sudah mulai banyak yang cari,” katanya, Senin (18/4/2022).

Produksi kue kering rumahan Bu Suat ini setiap tahun menjadi langganan para pemburu jajanan lebaran. Biasanya, sekitar 1.5 kwintal tepung ludes diolahnya untuk memenuhi pesanan dengan dibantu dua orang dalam proses pembuatan.

“Sekarang ini belum sampai segitu (1.5 kwintal), saya agak penurunan penjualan karena mungkin sekarang dimana-dimana sudah banyak jual kue kering, tapi juga biasanya orang mendekati lebaran kurang seminggu baru nyari kue kering,” terangnya.

Bisnis produksi kue kering milik Bu Suat diawali dari kegemarannya membuat kue kering saat akan lebaran, kemudian dicicipi kerabat dan tetangga dan mulai membuka pesanan.

“Paling favorit nastar yang banyak laku, dulu itu orang-orang pada cicip bilang enak rasanya premium dibilangi kenapa gak buka pesanan. Dari sana itu saya mulai coba buka pesanan dan banyak yang minat,” jelasnya.

Kue kering Bu Suat dibandrol dengan harga cukup terjangkau. Untuk satu toples beraneka pilihan seberat 500 gram, harga sekitar mulai Rp 35 ribu.

“Tidak ada kue kering yang stok lama, semuanya mulai saya buat sejak awal puasa. Jadi akan awet cukup lama setelah lebaran selesai,” imbuhnya.

Sementara itu salah satu pembeli kue kering tersebut, Kholida (26) warga Kecamatan Perak mengaku, membeli di pertengahan Ramadan karena takut kehabisan stok.

“Biasanya kalau mepet lebaran sudah mau habis, makanya beli sekarang mumpung longgar juga. Sudah langganan disini karena memang cocok rasanya dan terjangkau,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid