Stasiun KA Jombang Dipadati Pemudik Santri Pondok Pesantren
JOMBANG, FaktualNews.co- Arus mudik santri dari sejumlah Ponpes di Jombang, yang memasuki masa liburan lebaran mulai padati Stasiun KA Jombang, Rabu (20/4/2022). Kenaikan jumlah penumpang selama tiga hari terakhir diperkirakan mencapai 60% dari hari biasa.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Sub Urusan Customer Care Stasiun Jombang, Sunaris. Dikatakan, bahwa kenaikan penumpang beberapa hari terakhir mayoritas adalah santri.
“Memang pada beberapa hari terakhir nampak ada kenaikan penumpang kereta api sebanyak 50-60% dari hari biasa. Mayoritas santri dari berbagai Ponpes di Jombang memasuki masa liburan,”katanya saat ditemui, Rabu (28/4/2022).
Menurutnya, penumpang mayoritas santri asal Ponpes besar di Jombang ini seperti Bahrul Ulum dan Darul Ulum. Mereka memilih perjalanan menggunakan kereta api jarak jauh dengan tujuan daerah Jawa Tengah, Jakarta dan Jawa Barat.
“Terlihat banyak tujuan mereka di berbagai daerah kearah barat seperti Jakarta, Jawa Tengah, Bandung, Jawa Barat,”tambahnya.
Nampak ratusan santri memadati lokasi tunggu kereta api Jayakarta dengan jurusan Surabaya-Pasar Senen Jakarta. Mereka berbondong-bondong memasuki gerbong yang telah disediakan di titik Stasiun KA Jombang.
Salah satu santri Bahrul Ulum Tambakberas, Alfarizi mengaku akan menuju Jawa Tengah bertemu keluarganya selama masa liburan sekitar tiga minggu. Menurutnya menggunakan kereta api karena dinilai lebih nyaman dibandingkan menggunakan angkutan umum lainnya.
“Turun di Purwokerto nanti, beberapa teman ada yang dijemput tapi saya lebih pilih naik kereta api bareng teman-teman. Soalnya juga lebih santai dan nyaman,”ungkapnya.
Selain sejumlah santri melakukan mudik bersama teman, beberapa santri dikoordinir untuk pulang bersama. Namun juga terdapat orang tua yang sengaja menjemput anaknya dengan menggunakan kereta api.
“Lebih ekonomis, santai juga kalau naik kereta. Memang untuk jemput anak dapat jadwal pulang dari asrama hari ini. Tadi pagi jemput naik Sancaka, ini nanti pulang naik Sancaka lagi,”ujar salah satu orangtua santri, Purwanto.