BLITAR, FaktualNews.co-Bermodal uang Rp 40 ribu, Atik Salis (27), warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, sukses meraup omzet jutaan rupiah dengan mendirikan usaha kerajinan akrilik lattering.
Saat awak media mendatangi kediamanya, terlihat puluhan lukisan kaligrafi itu hampir memenuhi dinding di salah satu sudut ruang bangunan rumahnya. Sebagian lukisan itu merupakan hasil karya milik Atik dan sebagian lain karya mendiang ayahnya. Berbagai jenis model kaligrafi menghiasi dinding ruang itu. Apalgi di saat menjelang Lebaran banyak pesanan bertema Idulfitri.
“Jadi awalnya mau digunakan galeri sama bapak. Karena bapak sudah meningal, akhinya semua kaligrafi saya simpan dan saya biarkan didinding. Namun kalau ada pesanan atau ada yang tertarik dengan lukisan yang di pajang ya langsung bisa diambil,” kata Atik Salis, Sabtu (23/4/2022).
Dia menjelaskan, hobi melukis tersebut iya tekuni sejak kecil. Dari sekolah dasar, dia sudah diajarkan melukis oleh sang ayah. Memang ayahnya merupakan seorang guru seni rupa di salah satu SMP negeri di Kota Blitar. Sejak kecil kreatifitas seni putrinya itu sengaja diasah terutama dalam seni kaligrafi.
“Ayah yang mengajarkan tentang seni kaligrafi. Sejak duduk di bangku sekolah, tak jarang sejumlah event lomba seni kaligrafi diikuti,” jelasnya
Menurutnya, sejumlah prestasi berhasil diraih, berkat kreatifitas seni yang dirinya miliki ini, dirinya mencoba kembangkan dan ingin mengeksplornya agar kreatifnya bisa dikenal diberbagai negara.
“Jadi saya harus terus kembangkan,agar lukisan saya ini bisa berbeda dengan kaligrafi kaligrafi dipasaran,” ungkapnya
Dikatanya, berbagai karya seni yang dibuatnya di antaranya doodle, letering hingga yang terbaru adalah lukisan kaca akrilik. Ketika awal bereksplorasi, Atik mengunggah sejumlah karyanya itu ke media sosial (medsos). Tak disangka, banyak respon dari warga net.
“Mereka tertarik untuk dibuatkan. Dari situ dia mulai menerima pesanan dari beberapa orang. Mulai karya doodle dan lukisan kaca akrilik. Terima orderan buat karya itu sekitar dua tahun terakhir ini. Sedangkan lukisan kaca akrilik, baru setahunan,” katanya.
Lebih lanjut Atik menambahkan, karya doodle art yang dikerjakan paling banyak untuk hadiah ulang tahun dan pernikahan. Pun dengan lukisan kaca akrilik. Sementara ini, Atik hanya membuat karya ketika ada pesanan.
“Untuk saat ini saya belum berani terlalu fokus dengan usaha kerajinan tangannya itu. Sebab, dia sibuk mengurus anaknya yang masih balita. “Jadi saya buat karya ketika ada pesanan. Jadi tidak berani membuat banyak sementara ini,” tambahnya.
Dia mengaku, dari beberapa karyanya selama ini, yang paling banyak diminati adalah doodle art. Sementara lukisan kaca akrilik masih sepi peminat.
“Untuk membuat sebuah karya doodle art, bahan yang digunakan cukup kertas dan pensil warna. Tambahan lain adalah pigora,” ungkapnya
Sementara itu untuk harga lukisan kaca karya miliknya, untuk ukuran A3, Atik membandrol dengan harga Rp 85 ribu. Harga bisa bervariasi tergantung tingkat kerumitan lukisan. Yang membedakan, lukisan kaca karya Atik dilengkapi dengan lampu LED kecil.