SMPN 3 Kota Probolinggo Menjadi Pilot Project Tahfiz Al Qur’an
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – SMPN 3 Kota Probolinggo, Sabtu (23/04/22) pagi hingga siang, menggelar Lomba tahfiz Qur’an bertajuk Festival Ramadhan.
Lomba tahfiz Alquran se Kota Probolinggo ini bertempat di halaman depan sekolah.
Tak tanggung-tanggung, dewan jurinya para penghafal Qur’an binaan REumah Tanfidz Cabang Surabaya PPP (Programj Pembibitan Penghafal) Al-Qur’an, Daarul Qur’an.
Lomba menghafal ayat-ayat suci Al Qur’an itu berlangsung sehari dan diikuti puluhan siswa-siswa setempat. Hadir dalam acara kepala Dinas Pendidikan setempat H. Maskur dan Kepala Kemenag Kota Probolinggo yang diwakili Kasi PAIS M. Shodik serta perwakilan orang tua atau wali murid.
Usai acara pembukaan Shodik menyatakan, mendukung penuh apa yang telah dijalankan SMPN 3. Bahkan, program menghafal Al Qur’an di SMPN tiga menjadi pilot project SMP dan sederajat di Jawa Timur.
“Pada pertemuan via zoom kemarin, PAIS Jawa Timur menjadikan kegiatan itu pilot project se Jatim. Tentunya akan diikuti sekolah lain. SM{PN 3 yang mengawali,” tandasnya.
Tak hanya itu, nantinya para penghafal Al Qur’an akan diarahkan ke sekolah lanjutan Atas yang memiliki program menghafal Al Qur’an. Agar siswa penghafal Al Qur’an bisa terus belajar hingga di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Tidak berhenti di SMP, tetapi terus berlanjut ke SMA. Jadi ada tindak lanjutnya,” jelasnya.
Siswa yang memiliki sertifikat penghafal Al Qur’an lebih diutamakan atau akan diarahkan masuk ke SMA Favorit. Pihaknya mendukung program yang telah dijalankan SMPN 3.
“Ini menjadi entri poin bagi SMPN 3 yang dikenal SMPN pinggiran. Menjadi pioner khususnya pendidikan di Probolinggo dan Jawa Timur,” pungkasnya,
Sementara itu kepala SMPN 3 Sumantri membenarkan, kalau sekolah yang dipimpinnya menjadi pilot project tahfiz Al Qur’an. Untuk pelaksanaannya, pihak sekolah tidak memaksa seluruh muridnya mengikuti program tersebut.
“Kami tidak memaksa. Kalau tidak ikut program ini, tidak berpengaruh ke nilai sekolah,” ungkapnya.
Hanya saja untuk siswa kelas 7 diupayakan ikut semua, sedang untuk murid yang duduk dibangku kelas 8 dan 9 dibebaskan memilih. Program menghafal Alquran ini ide dan usulan dari sekolah yang didukung komite berikut orang tua murid.
“Berangkat dari ketidaksempurnaan membaca alquran, program ini muncul dan berjalan hingga sekarang. Harapan kami, semoga anak-anak berkarakter Pancasila dan taat menjalankan agama,” harap Sumantri.