JEMBER, FaktualNews.co – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Safari Ramadan berkeliling ke sejumlah wilayah di Kabupaten/kota wilayah timur provinsi Jawa Timur.
Diawali dari Surabaya dan Lumajang. Kemudian, Sabtu (23/4/2022) malam sampai di Kabupaten Jember. AHY didampingi Wakil Gubernur Jawa , Emil Elestianto Dardak, dan sejumlah pengurus DPD Partai Demokrat Jawa Timur.
Di Jember, AHY menghadiri kegiatan Pasar Santri Ramadan yang digelar dua hari di alun-alun Jember.
Saat AHY sampai di Pendapa Wahyawibawagraha Jember, dan berjalan menuju lokasi acara dengan berjalan kaki. AHY tampak diteriaki para ibu-ibu Jadi Presiden.
“Hidup AHY Presiden,” ujar salah seorang ibu muda Suhartanti saat melihat AHY berjalan di sekitar kawasan Alun-alun Jember.
Saat dikonfirmasi, ibu dua anak berumur 35 tahun ini mengatakan dirinya sengaja berteriak saat AHY berjalan.
Dengan alasan terkejut dan bermaksud menyemangati AHY yang dikabarkan akan maju sebagai bacalon di kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
“Tadi kebetulan saya malam mingguan di alun-alun. Lihat di Pendapa kok ramai saya dekatin karena penasaran. Saat tahu kok seperti Mas AHY. Saya teriak AHY Presiden. Biar berhenti dan saya mau berfoto,” katanya.
Usaha yang dilakukan itupun berhasil, AHY di tengah kerumunan pengawalan petugas keamanan. Berhenti sejenak dan berfoto dengan Suhartanti.
“Alhamdulillah seneng bisa foto. Tapi emang saya juga mendukung Mas AHY, ganteng dan cocok jadi presiden. Tinggi dan gagah kayak bapaknya Pak SBY dulu,” ucap perempuan warga Kaliwates itu.
Terpisah saat dikonfirmasi usai menghadiri kegiatan Pasar Safari Ramadan di alun-alun kota Jember.
AHY mengatakan, adanya teriakan menjadi presiden ditanggapinya sebagai suatu doa.
“Saya juga tidak menyangka, artinya cukup banyak harapan dari masyarakat yang tadi mungkin di ekspresikan pada saat kami berkunjung di alun-alun tadi, tentu hal-hal yang baik, positif, kita amini,” kata AHY saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Adanya teriakan dari para ibu-ibu dan warga Jember, kata putra sulung mantan Presiden RI SBY itu, menjadi semangat untuk dirinya berikhtiar.
“Bagi saya, terus fokus dan berupaya mempersiapkan diri dan juga mesin partai. Karena pada akhirnya itu yang bisa membuat kita sukses dan mendapatkan peluang. Selebihnya tentu kita serahkan kepada Allah SWT dan kehendak rakyat,” ujarnya.
“Tetapi perlu diingat, bicara 2024, dalam kontestasi pilpres itu, dipersyaratkan adanya presidential threshold 20 persen (ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden). Artinya Demokrat tidak bisa mengusung sendirian,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat itu.
“Artinya Demokrat juga berikhtiar untuk membangun chemistry dan koalisi, dan pada akhirnya diawali dengan silaturahmi, komunikasi yang baik antara partai-partai politik dengan tokoh-tokoh politik lain,” sambungnya.
Ditanya terkait membangun komunikasi itu apakah sudah dilakukan? “Sudah, sudah, sudah. Banyak komunikasi, dan tentu tidak tampil di media. Tetapi kami tidak ingin terburu-buru menyakinkan. Bahwa yang paling penting, bisa menyamakan satu visi misi dan juga program-program kerakyatannya,” tandasnya.