JEMBER, FaktualNews.co – Dalam kesempatan menghadiri Pasar Santri Ramadan di alun-alun Kota Jember, bersama Tokoh Muda Nasional Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, menegaskan Pemprov Jatim mendukung pertumbuhan ekonomi khususnya di lingkungan pesantren.
Untuk menegaskan dukungan tersebut, Wagub Emil menyampaikan soal adanya program pemerintah One Pesantren One Product dalam pidato sambutannya di lokasi Pasar Santri Ramadan.
“Banyak sekali pondok pesantren yang sudah bisa membuat produk UMKM. Di Jawa Timur, beberapa program untuk pesantren pertama, tentunya madrasah diniyah harus mendapatkan dukungan berkelanjutan. Kedua, juga ada program yang namanya one pesantren one product. Jadi dulu ada namanya SMK Mini,” ujar Emil, Minggu (24/4/2022).
Program tersebut, Emil menjelaskan, nantinya di setiap pesantren di bangun balai latihan kerja.
“Supaya santri bisa memiliki ketrampilan vokasi. Tapi sekarang kita gabungkan dengan produk. Jadi artinya setiap pesantren harus bisa menjadi produsen dari produk-produk profesional,” tegasnya.
Upaya untuk melanggengkan program One Pesantren One Product itu, kata Emil, dengan dirinya bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berkeliling Jawa Timur ke tiap-tiap pondok pesantren.
“Kami mampir di sana (pondok pesantren), kita ajak untuk bisa ikut menjadi bagian one pesantren one produk ini,” sambungnya.
Menanggapi adanya program dari Pemprov Jatim tersebut. Bupati Jember Hendy Siswanto juga sudah menyiapkan turunan program dari pengembangan ekonomi di lingkungan pesantren itu.
“Salah satuya terkait pemasaran, kita harus mencintai produk-produk kita dulu. Siapa yang memulai? Tentunya Pemkab Jember dulu untuk membeli produk-produk (lokal) kita sendiri,” kata Hendy saat dikonfirmasi terpisah di Pendapa Wahyawibawagraha.
Realisasi yang dilakukan, kata Hendy, sudah dilakukan pada Ramadan ini. Lewat kegiatan Pasar Santri Ramadan.
“Kemudian kita melakukan kunjungan dengan berbagi di beberapa wilayah Jember lewat kegiatan safari Ramadan yang satu bulan full konsisten berkeliling,” ujarnya.
Kemudian kata Hendy, pihaknya juga mengaku sudah menyiapkan market place dari program pengembangan ekonomi tersebut.
“Kita mempunyai 600 lebih UMKM, jadi packagingnya (kemasan, red) harus bagus dan menarik. Karena ongkos untuk membranding produk kan mahal, tentunya kan kami kumpulkan. Termasuk untuk pesantren juga,” ucapnya.