JEMBER, FaktualNews.co – Bupati Jember, Hendy Siswanto bersama Wakil Bupati, Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional di Jember.
Dalam sidak tersebut, juga diikuti jajaran Forkopimda dengan diawali mendatangi Pasar Tanjung, Kecamatan Kaliwates, Jember.
Menurut Hendy, terkait kenaikan harga bahan pokok dan penting (Bapokting), disebabkan karena tingginya permintaan masyarakat.
Namun demikian, kata Hendy, kenaikan harga tersebut tidak signifikan dibandingkan dengan saat pandemi Covid-19 dua tahun lalu.
“Agenda hari ini kami bersama Forkopimda, di antaranya juga Pak Wabup, lengkap ini. Keliling ke pasar-pasar termasuk Pasar Tanjung. Melakukan sidak jelang 7 hari Lebaran,” kata Hendy saat dikonfirmasi disela kegiatan sidak pasar, Senin (25/4/2022).
Kegiatan memantau harga Bapokting itu, kata Hendy, untuk mengetahui penyebab kenaikan harga dan dilanjutkan dengan bagaimana menyikapi kondisi stok kebutuhan bahan pokok.
“Untuk pantauan sementara harga kebutuhan pokok ada kenaikan sedikit tapi (dinilai) masih normal, dibandingkan pada tahun yang sama sebelum (juga saat) pandemi Covid-19. Covid saat ini kan melandai, dibandingkan sebelumnya,” ujarnya.
“Adanya kenaikan harga ini karena pembelian tinggi. Seperti cabai rawit yang dulu saat Covid-19 Rp 56 – 60 ribu per kg, sekarang jadi Rp 28 ribu. Namun harga itu dinilai naik tapi masih merata di beberapa pasar. Karena kisaran harga cabai saat ini sekitar Rp 25 – 30 ribu per kg,” ujarnya menambahkan.
Untuk kebutuhan stok daging ayam potong, kata Hendy, masih cukup.
“Daging ayam, untuk harganya juga naik sedikit dan normal saat ini. Biasanya mahal (naik harga signifikan), tapi saat ini tidak,” ucapnya
“Untuk minyak goreng kemasan, jelang Idul Fitri 1443 H/2022 stok lengkap. Untuk harga minyak goreng curah Rp 14.500 per kg di pasar. Tapi intinya masih aman stok dari bahan pokok ini,” imbuhnya.
Menurut data yang dihimpun dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember, Senin (25/4/ 2022).
Terkait kisaran harga Bapokting secara umum di 28 wilayah kecamatan Jember terpantau sebagai berikut.
Kadisperindag Jember, Bambang Saputro mengatakan, Satgas Pangan Kabupaten Jember, melakukan sidak di antaranya Bupati dan Forkopimda, memantau ketersediaan bahan pokok penting, termasuk harganya.
“Dari pemantauan di 30 pasar tradisional di Jember. Sampai dengan saat ini jelang lebaran terjadi kenaikan harga, tapi sedikit. Hal ini relatif stabil,” kata Bambang Saputro, saat dikonfirmasi terpisah.
“Hanya minyak goreng kemasan di pasar sekitar Rp 24 – 25 ribu, yang memang sesuai dengan ketentuan dari pemerintah (harga disesuaikan dengan kondisi pasar) Yang sebelumnya Rp 16 ribu per liter,” sambungnya.
Sementara untuk minyak goreng curah, mulai 16 Maret sampai saat ini ada kelangkaan.
“Namun untuk antisipasi kami bersama PT. Rajawali Nasindo, dan juga perusahaan perdagangan Indonesia dari BUMN. Mengadakan penetrasi dan operasi pasar minyak goreng curah, di pasar-pasar tradisional dan disalurkan langsung kepada masyarakat,” ungkapnya.
Dengan distribusi itu, kata mantan Camat Kaliwates, melalui kegiatan safari Ramadan di masing-masing kecamatan dan penetrasi pasar di pasar-pasar murah.
“Tentunya dengan harga relatif murah di bawah harga pasaran,” tandasnya.
Bupati Jember, Hendy Siswanti bersama Wabup Gus Firjaun, dan Forkopimda saat sidak pasar jelang Lebaran.