SITUBONDO, FaktualNews.co – Dalam momen libur Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Tempat wisata Pantai Pasir Putih di Kecamatan Bungatan, Situbondo, Rabu (4/5/2022) mulai dipadati para wisatawan.
Dalam hari ketiga libur Lebaran 2022, jumlah para wisatawan yang berkunjung ke pantai wisatawan terus meningkat. Bahkan, Rabu (4/5/2022) jumlah wisatawan tercatat sekitar 2 ribu wisatawan.
Bahkan, para wisatawan yang mengunjungi wisata Pantai Pasir Putih, Situbondo, tidak hanya berasal dari sejumlah daerah di Jawa Timur saja. Namun, sebagian dari mereka mengaku berasal dari beberapa daerah di Indonesia.
“Setiap momen libur Lebaran, usai bersilaturrahmi kepada orang tua dan para kerabat, hampir dipastikan saya bersama keluarga berlibur ke pantai Pasir Putih, Situbondo,” kata Hamli (43), wisatawan asal Tanggerang, Banten, Rabu (4/5/2022).
Menurut dia, dirinya bersama keluarga sengaja berlibur ke pantai Pasir Putih Situbondo. Sebab, selain ombaknya tenang dan panorama bawa lautnya cukup eksotik, panorama alamnya juga indah.
“Selain itu, pantai Wisata Pasir Putih mudah dijangkau, karena lokasinya tepat di jalur pantura Situbondo. Sehingga setiap bersilaturahmi dan menjenguk mertua di Situbondo, kami bersama keluarga berlibur di Pantai Pasir Putih,”beber Hamli.
Hal Senada juga disampaikan Sutrisno (37) wisatawan asal Kota Jember. Menurutnya, tempat wisata pantai Pasir Putih Situbondo ini cocok untuk berlibur bersama keluarga. Selain ombaknya tenang, panorama alamnya juga indah.
“Sehingga kedua anak saya yang masih berusia 10 tahun dan 13 tahun, keduanya bisa mandi dengan aman di pantai Pasir Putih Situbondo,”kata Sutrisno.
Direktur Perusda Pasir Putih Situbondo, Yasin Ma’sum mengakui pada hari ketiga Lebaran tahun 2022 ini, tercatat sekitar dua ribu wisatawan yang berkunjung ke pantai wisata Pasir Putih Situbondo.
“Jumlah pengunjung akan terus meningkat dalam tiga hari libur Lebaran tahun ini,” kata Yasin.
Menurutnya, karena hingga kini masih pandemi Covid-19 meski kasusnya melandai. Namun pihaknya mewajibkan para pengunjung untuk menggunakakan masker. Bahkan, sebelum masuk lokasi wisata, para pengunjung diwajibkan cuci tangan dan dicek suhu tubuhnya.
“Sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran klaster wisata, kami menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat kepada para pengunjung,” pungkasnya.