Imbas Ratusan Sapi di Mojokerto Terinfeksi PMK, Dua Pasar Hewan Ditutup

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Imbas ratusan sapi di Kabupaten Mojokerto terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK), Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto melakukan penutupan sementara dua pasar hewan.

Selain itu, Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto juga dilibatkan menggencarkan desinfeksi ke sejumlah pasar hewan sebagai upaya menekan penyebaran dari wabah.

“Pasar hewan Ngerame, Kecamatan Pungging dan Pandan, Kecamatan Pacet ditutup sementara. Kalau di Gondang, Jatirejo, dan Kemelagi dilakukan penyemprotan desinfeksi saja. Penyemprotan kita melibatkan BPBD,” kata Kabid Kesehatan Hewan Disperta Kabupaten Mojokerto, Agus Harjito kepada FaktualNews.co, Minggu (8/5/2022).

PMK merupakan penyakit hewan akut yang menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi dengan tingkat penularan 90 persen sampai 100 persen.

Kendati demikian, Agus meminta agar masyarakat tidak panik. para pedagang juga diimbau untuk tidak menjual sapinya dalam kondisi sakit.

“Masyarakat tidak usah panik, prosentase kesembuhan penyakit ini 95 persen. Para padang harus memastikan sapi yang dijual benar-benar sehat. Tidak boleh menjual dalam kondisi sakit, diobati dulu,” terangnya.

Ciri-ciri yang mudah diketahui apabila sapi atau hewan lainnya terinfeksi PMK, antara lain, di mulut sapi keluar buih berwarna putih (air liur) dan mengalami luka pada ujung lidahnya.

“Lidahnya mengelupas, mulutnya melepuh. kalau air liur itu menetes ke kaki, maka akan merembet ke bagian tubuh. Itu tanda-tanda yang muda diketahui,” tutup Agus.

Diketahui, sejak 3 sampai dengan 8 Mei 2022 Disperta mencatat sebanyak 320 ekor sapi di wilyah Kabupaten Mojokerto terinfeksi wabah PMK.

Wabah PMK di Mojokerto berawal dari salah satu peternak Mojokerto membeli Sapi di Gresik yang kemudian menyebar ke sapi lainnya.