FaktualNews.co

Tuntut Bangun Kembali SMA 5 Kota Kediri, Ratusan Warga Geruduk Gedung DPRD

Pendidikan     Dibaca : 552 kali Penulis:
Tuntut Bangun Kembali SMA 5 Kota Kediri, Ratusan Warga Geruduk Gedung DPRD
FaktualNews.co/Aji.
Warga yang geruduk gedung DPRD Kota Kediri.

KEDIRI, FaktualNews.co – Ratusan warga Kelurahan Pojok, Kecamatan Kota Kediri, Kamis (12/5/2022) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kota Kediri.

Kedatangan mereka menuntut agar pihak dewan menyetujui pembangunan SMA 5 Kota Kediri kembali. Pasalnya SMA 5 Kota Kediri yang berada di Kelurahan Pojok, saat ini diganti menjadi SMA Taruna Brawijaya.

Tidak hanya orang dewasa saja, anak-anak kecil juga ikut dalam aksinya dan juga membawa poster dan banner tuntutan.

Dalam orasinya, massa menuntut agar gedung SMA 5 Kota Kediri kembali dibangun. Karena bagaimana nasib para alumninya SMA 5 jika sekolahan dihilangkan.

“Kalau sekolah SMA 5 Kota Kediri tidak dibangun kembali, terus bagaimana nasib para alumninya. Misalkan mereka mau meminta legalisir ijazah bagaimana,” kata Supriyo, salah satu orator.

Selain itu massa juga meminta agar para wakil rakyat ikut peduli terhadap pendidikan warga Desa Boro dan Pojok. Karena kalau SMA 5 Kota Kediri,  tidak segera dibangun kembali, warga khawatir tidak bisa masuk ke sekolah negeri. Hal ini karena adanya sistem zonasi.

“Kalau SMA 5 tidak segera dibangun, kami khawatir anak-anak kami tidak bisa masuk ke sekolah negeri karena adanya sistem zonasi. Karena kami berada di pinggiran kota,”tambah Supriyo.

Massa kemudian dipersilahkan masuk ke gedung DPRD Kota Kediri. Perwakilan massa ditemui Wakil Ketua DPRD, anggota Dewan Komisi C dan Kepala Dinas BPPKAD Kota Kediri.

“Kami menampung aspirasi dari panjenengan semua. Dan terkait pembangunan SMA 5 kami juga sependapat dengan panjenengan semua, jika SMA 5 harus segera dibangun. Dan insya Allah tahun 2023-2024 SMA 5 akan segera dibangun,” ujar Katino, Wakil Ketua DPRD Kota Kediri di depan massa.

Puas dengan jawaban dari para wakil rakyat, massa kemudian membubarkan diri dengan tertib. Namun jika janji yang sudah dikatakan tidak terealisasi, maka warga akan kembali turun aksi dengan jumlah massa yang lebih besar.

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin