Ratusan Pendukung Persebaya Hadiri ‘Bonek Bershalawat’ di Pulau Gili Ketapang Probolinggo
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Ada pemandangan tak biasa di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo pada, Minggu (15/05/22) sore. Tempat penyeberangan ke Pulau Gili didatangi seratusan orang yang sebagian besar mengenakan kaos bonek (pendukung Persebaya Surabaya).
Tak hanya itu, sebagian kecil dari mereka ada yang mengenakan pakaian adat, seperti Indian dan Brasil.
Ternyata mereka hendak menghadisi acara selawatan yang digelar di pulau seberang. Tepatnya di Desa Gili, Kecamatan Sumberasih, Kota Probolinggo.
Informasi yang didapat, ratusan bonek yang menyeberang ke Pulau Gili tersebut selain berasal dari Kota dan Kabupaten Probolinggo, juga berasal dari wilayah lain. Seperti, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan dan kota serta kabupaten di Jawa Timur.
Tim suporter militan klub Persebaya ini menyeberang ke Pulau Gili menaiki kapal motor yang disediakan panitia. Ada 30-an kapal penyeberangan yang disediakan panitia Bonek Bershalawat dan gratis alias tidak dipungut biaya.
“Dari Surabaya mau ke Gili. Menghadiri acara Bonek Bershalawat,” kata Edi, seorang bonek sebelum naik ke kapal.
Pria berkostum Indian ini mengaku, bersama seratusan suporter Persebaya lainnya dari berbagai wilayah di Jawa Timur. Sementara rekannya yang bernama Sutik mengatakan, ada dua agenda yang akan dihadiri.
Minggu petang, menghadiri Bonek Bershalawat bersama warga Gili. “Senin pagi, kami bersih-bersih pantai,” katanya di dermaga pelabuhan Tanjung Tembaga.
Terpisah, Mangun, koordinator acara Bonek Bershalawat sekaligus koordinator Bonek Wilayah Probolinggo menjelaskan pihaknya menggelar acara yang baru pertama diadakan di Pulau Gili, sekaligus memperkenalkan wisata snorkeling. “Kebanyakan teman-teman bonek belum tahu Pulau Gili,” tandasnya.
Dijelaskan, agenda yang digelarnya dua kegiatan. Yakni Bonek Bershalawat dan Bersih-bersih Pantai.
“Sekitar seratusan. Kami batasi jumlahnya. Selain masih awal, juga karena masih pandemi covid 19. Acara ini juga diikuti warga Pulau Gili,” tambahnya.
Acara itu sendiri, menurut Mangun, digelar guna menepis image negatif di masyarakat tentang bonek. Dikatakan, bonek tidak hanya ngisruh, tetapi bisa juga melaksanakan dan menghadiri kegiatan positif.
“Buktinya mereka datang. Andai tidak dibatasi, ya ribuan yang datang. Mereka juga peduli lingkungan. Senin pagi mereka bersih=bersih Pantai Gili,” tambahnya.
Menurut Mangun, acara serupa rencananya akan digelar di setiap daerah. Probolinggo, hanya mengawali dan akan digelar setiap tahun. Tujuannya, pendekatan spiritual guna menggiring bonek berprilaku baik dan bertanggungjawab. “Ini upaya kami sebagai koordinator. Kami berharap diikuti wilayah lain,” pungkasnya.