FaktualNews.co

Tuan Rumah Yasinan Minta Maaf

Korban Keracunan Massal di Jombang Masih Ada yang Rawat Inap

Peristiwa     Dibaca : 471 kali Penulis:
Korban Keracunan Massal di Jombang Masih Ada yang Rawat Inap
FaktualNews.co/Diana Kusuma.
Korban keracunan massal di Jombang. saat menjalani perawatan.

JOMBANG, FaktualNews.co – Meski korban keracunan massal warga Dusun Garu, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang yang dirwat di Puskesmas telah pulang. Namun masih terdapat sejumlah pasien lain yang rawat inap di beberapa rumah sakit terdekat.

Kapolsek Kesamben, AKP Ahmad mengungkapkan, berdasarkan data update yang diperoleh dari kondisi korban keracunan. Sebanyak lima orang masih menjalani rawat inap.

” Sembilan orang awal masuk ke PKM Kesamben sudah pulang semua, tiga orang di RS Sakinah Mojokerto, masih rawat inap kondisi membaik. Seorang di RS Rekso Waluyo masih rawat inap kondisi membaik. Satu orang di RS Gedeg masih rawat inap kondisi membaik,”ungkapnya Selasa (17/5/2022).

Senada dengan AKP Ahmad, Kepala Dusun Garu, Mustain menerangkan jika warga korban keracunan massal di Puskesmas Kesamben, dinyatakan sehat dan dapat pulang kerumah masing-masing.

“Yang dirawat di Puskesmas sudah bisa pulang semua. Kalau yang di rumah sakit saya belum pantau lagi,” ujarnya.

Disinggung soal biaya perawatan, berdasarkan keterangan Mustain jika pihak korban sendiri yang harus menanggung. Namun demikian pihak tuan rumah tempat yasinan pada Rabu (11/5/2022) lalu telah berkeliling kepada setiap korban keracunan untuk meminta maaf.

“Ada sekitar 20 an orang waktu rawat jalan di Puskesmas itu gratis. Untuk yang lainnya belum tahu pasti. Hanya saja saat itu saya lakukan koordinasi meminta kepada pihak terkait dari kepolisian dan Puskesamas untuk adanya kebijakan perawatan,” ungkapnya.

“Hari Sabtu (14/5/2022) yang bersangkutan sudah berkunjung kerumah-rumah yang terdampak. Minta maaf kepada keluarga yang kena, keliling dan yang di Puskesmas juga didatangi,”tambahnya.

Menurut warga setempat lainnya yang enggan namanya disebutkan, bahwa biaya perawatan menjadi tanggung jawab korban dengan BPJS. Dan saat ini warga menganggap sebagai musibah.

“Perawatan pakai BPJS, prosesnya sampai mana belum tahu, tapi warga damai-damai saja, menganggap sebagai musibah,”pungkasnya.

Seperti diketahui awal kejadian keracunan massal terhadap puluhan warga terjadi usai mendapat hidangan yasinan salah satu warga setempat pada Rabu (11/5/2022). Setelah hidangan dimakan, warga mengeluh gejala keracunan hingga dilakukan perawatan di sejumlah faskes yang ada.

 

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin