Pertanian

Curah Hujan Masih Tinggi, Petani Cabai di Blitar Terancam Gagal Panen

BLITAR, FaktualNews.co – Curah hujan yang masih tinggi, membuat tanaman cabai merah besar di wilayah Kecamatan Kesamben, Blitar terancam gagal panen. Hal itu karena tanaman cabai milik petani rusak akibat penyakit patek dan serangan hama lalat buah.

Salah satu petani abai, Parianto mengatakan, tanaman cabai miliknya rusak hampir dua pekan yang lalu. Berawal dengan daun yang mengering dan buah cabai membusuk.

“Awalnya cuman satu sampai lima batang pohon cabai yang mengalami penyakit tersebut, namun tambah hari semakin banyak,” katanya, Rabu (18/5/2022).

Parianto mengungkapkan, jika terus-terusan seperti ini, dipastikan para petani mengalami kerugian yang besar, akibat gagal panen akibat tanaman cabai akan mati.

“Kalau saat ini, harga cabai mencapai 40 ribu perkilo, jadi jika tidak rusak ini pas-pasnya untuk memanennya,” ungkapnya.

Dia menambahkan, tanaman cabai miliknya seluas satu hektar menelan biaya kurang lebih 30 juta. Namun karena dampak cuaca buruk, sehingga dia hanya bisa pasrah.

“Mau dimana lagi, kalau kualitas cabai seperti ini ya terancam bangkrut, modal pun juga tidak akan kembali. Pasalnya dampak kebanyakan air hujan dan serangan lalat buah,” pungkasnya.