SITUBONDO, FaktualNews.co – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tengah menghantui masyarakat d isejumlah daerah di Indonesia, khususnya para peternak. Pasalnya, wabah PMK menyerang hewan ternak dan penyebarannya pun dinilai sangat cepat.
Akibat mewabahnya PMK di sejumlah daerah di Jawa Timur. Dalam dua pekan terakhir ini, harga sapi di tiga pasar hewan di Situbondo turun hingga mencapai 5 persen dari harga sebelumnya.
Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Situbondo, Moh Abd Rahman mengatakan, selain mengakibatkan harga sapi turun hingga mencapai 5 persen. Dampak wabah PMK di sejumlah daerah di Jatim, jumlah sapi yang masuk pada tiga pasar sapi di Situbondo juga berkurang.
“Diakui, wabah PMK berdampak terhadap turunnya harga sapi hingga mencapai 5 persen. Meski hingga kini wabah PMK diketahui masih belum masuk di Situbondo,” ujar Moh Abd Rahman, Kamis (18/5/2022).
Menurut dia, ada dua faktor yang mengakibatkan turunnya harga sapi. Pertama akibat mewabahnya PMK, kedua setelah Hari Raya Idul Fitri hampir dipastikan harga sapi juga turun.
“Setelah Hari Raya Idul Fitri hampir dipastikan harga sapi turun sebesar 2-3 persen. Namun untuk tahun 2022 akibat mewabahnya PMK, turunnya harga sapi setiap ekornya di sejumlah pasar hewan di Situbondo mencapai 5 persen,” bebernya.
Pria yang akrab dipanggil Rahman menambahkan, diakui di tengah wabah PMK, Satgas PMK membatasi mobilitas hewan ternak, sebagai upaya untuk mengantisipasi masuknya PMK.
“Sebagai upaya mengantisipasi masuknya PMK, kami meminta kepada para peternak untuk menjaga kebersihan kandangnya. Kami juga mengimbau kepada para peternak untuk menghubungi call centre poskeswan, jika mendapati sapi peliharaannya mengalami gejala mirip PMK,” pungkasnya.