JEMBER, FaktualNews.co– Berhembus kabar bila di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Ashiddiqi Putra (Ashtra) di Lingkungan Talangsari, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Jember, diteror seorang pemuda, Jumat (20/5/2022) malam. Akibat kejadian itu, dikabarkan bahwa Wakil Bupati (Wabup) Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) menderita luka tusuk.
Namun saat dikonfirmasi melalui sambungan ponselnya, kabar tersebut tidak benar. Gus Firjaun menyampaikan, jika ada pemuda yang akrab dipanggil Among (30), warga Gang Dahlok, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, berbuat onar di lingkungan pondok asuhannya.
“Alhamdulillah saya sehat-sehat walafiat, tidak benar kalau saya terluka karena tusukan. Tapi tadi itu sekitar Magrib ada anak (pemuda) mungkin stres. Tercatat bukan santri, tapi dia itu sering main ke pondok Ashtra,” kata Gus Firjaun, Jumat (20/5/2022) malam.
Gus Firjaun menjelaskan, pemuda yang akrab dipanggil Among itu adalah seorang pria yang sering berkunjung ke Ponpes Ashtra. “Kabarnya juga dia mualaf, biasanya juga jualan nasi goreng kalau malam, tidak jauh dari lingkungan Pondok (Ashtra). Sehingga kita terima dan (sehari-hari) bergaul dengan kita-kita di pondok. Bahkan juga (seringkali) mampir di rumah,” kata pria yang pengasuh Ponpes Ashtra itu.
Terkait kronologi perbuatan onar yang dilakukan pemuda itu, Gus Firjaun menjelaskan, kejadiannya menjelang Magrib. “Awalnya normal, mungkin stres tapi tidak tahu kenapa. Katanya para santri marah-marah. Mulai siang tidur di loteng rumah di pondok. Kemudian jelang Magrib dikabari, katanya melempar-lempar ke (lokasi) pondok santri putri. Tidak tahu pakai apa, katanya sih dengan pecahan kaca hingga mengenai jendela. Melempari tempat pondok putri,” ulasnya.
Karena dinilai meresahkan, lanjutnya, Gus Firjaun menyampaikan agar diajak turun dari atas loteng. “Tapi saat diajak turun, ternyata dia (pemuda pembuat onar itu). Tiba-tiba ditangannya memegang stang (stir) sepeda, badanya kaku semua (tampak marah-marah). Kemudian diajak turun, dan suasana agak tenang saya tinggal Salat Magrib berjemaah,” ungkapnya.
Namun bukannya suasana menjadi tenang, kata Gus Firjaun, pemuda tersebut malah berbuat onar dan marah-marah kembali. “Selesai Salat Magrib, saya tanyai ada masalah apa, tidak menjawab. Kemudian saya tinggal Salat Isya, tapi sebelumnya saya beritahu kalau kamu kayak gini, pulang saja dulu. Tapi setelah Salat Isya. Pria ini marah-marah lagi sambal membawa batu bata, dan dilempar ke salah seorang santri. Alhamdulillah tidak sampai luka hanya mengenai kopyahnya (songkok),” kata Gus Firjaun.
“Karena khawatir jadi masalah, saya ajak pulang (dinasehati lagi). Tapi tidak mau pulang, dan setengah dipaksa. Kemudian bersama santri lainnya berusaha menenangkan pria itu. Dipegangi tangannya, dan sampai depan masjid (sekitar pondok) marah-marah dan berontak,” sambungnya.
Karena merasa kondisi tidak kondusif, lanjutnya, Gus Firjaun menghubungi Mapolsek Kaliwates. “Kemudian saya menghubungi Pak Zainuri (Kapolsek Kaliwates), untuk minta tolong agar anak stres ini diamankan. Khawatir membahayakan. Akibat kejadian ini, jendela kaca luar rumah (sekitar pondok) rusak karena dilempari oleh pemuda itu,” tuturnya.
Terpisah, Kapolsek Kaliwates Kompol Zainuri membenarkan tentang adanya pemuda yang berbuat onar di lingkungan Ponpes Ashtra itu. Kini pemuda tersebut sudah diamankan di Mapolsek Kaliwates. “Iya pelaku sudah diamankan, ini sedang menjalani pemeriksaan lanjutan. Kabarnya orang ini stres, tapi masih kita dalami,” ujar Zainuri.