SURABAYA, FaktualNews.co – Bunda PAUD Kota Surabaya Rini Indriyani, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya melakukan sosialisasi di lingkungan pendidikan mulai TK, SD, SMP hingga ke pondok pesantren guna mencegah penularan hepatitis akut.
“Ini gerak cepat pemerintah untuk mencegah penularan virus hepatitis di lingkungan sekolah. Karena virus ini menyerang anak-anak yang berusia 17 tahun ke bawah. Karena itu, peran guru dan orang tua juga sangat diperlukan untuk mengingatkan anak-anak dalam menjaga kesehatan,” kata Bunda PAUD Rini Indriyani, Senin (23/5/2022).
Sosialisasi pencegahan virus Hepatitis akut ini, berharap virus tersebut tidak sampai masuk dan menyebar ke Kota Surabaya. Sebab, seluruh tenaga kesehatan telah dikerahkan untuk melakukan sosialisasi mengenai gejala, pencegahan, hingga penanganan hepatitis akut pada anak.
“Virus ini menyebar melalui oral-fekal, yakni virus yang masuk ke dalam mulut melalui benda, makanan, atau minuman yang sudah terkontaminasi oleh penderita sebelumnya,” jelasnya.
Sementara Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina mengaku telah mengumpulkan seluruh tenaga kesehatan di tingkat Puskesmas untuk membantu melakukan sosialisasi pencegahan virus Hepatitis akut kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Mulai minggu kemarin kita sudah turun dan bergerak ke semua wilayah. Kami juga bersinergi bersama Bunda Paud, Dispendik, dan Kemenag Kota Surabaya untuk bergerak cepat mengantisipasi penularan virus Hepatitis akut,” terang Nanik.
Untuk mewaspadai potensi kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya, Dinkes Kota Surabaya menjelaskan terdapat beberapa gejala awal. Seperti mual, muntah, diare berat, dan demam ringan.
“Gejala lanjut ini ditandai dengan air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, kesadaran menurun, gangguan pembekuan darah, dan kejang,” ujarnya.
Nanik menjelaskan terdapat dua cara dalam mencegah anak-anak agar terhindar dari hepatitis akut. Cara pencegahan tersebut adalah melalui saluran cerna dan saluran napas.
Untuk saluran cerna, anak-anak diharapkan rutin mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian menggunakan alat makan dengan orang lain, menghindari kontak dengan orang sakit, dan menjaga kebersihan rumah serta lingkungan.
“Sedangkan pada saluran napas, anak-anak diharapkan mengurangi mobilitas, selalu menggunakan masker jika berpergian, menjaga jarak dengan orang lain, dan menghindari keramaian atau kerumunan,” tutup dia.