KEDIRI, FaktualNews.co – Belasan calon jamaah haji (CJH) Kabupaten Kediri gagal berangkat ke tanah suci. Pasalnya para CJH tersebut, belum melakukan pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) dan konfirmasi keberangkatan jamaah haji tahun 2022.
Dari 521 Calon Jamaah Haji (CJH) yang terdaftar, terdapat 510 jamaah yang telah melakukan pelunasan dan konfirmasi keberangkatan. Sementara 11 calon jamaah haji tidak melakukan pelunasan dan konfirmasi keberangkatan haji, yang sudah ditutup pada Jumat (20/5/2022) yang lalu.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri, Kholiq Nawawi mengatakan, bagi calon jamaah haji yang tidak melakukan konfirmasi pelunasan, maka jamaah haji tersebut dianggap mengundurkan diri dan menunda pemberangkatan tahun 2022.
Namun demikian, mereka akan tetap diberikan kesempatan untuk pemberangkatan haji di tahun 2023 yang akan datang.
“Alasan calon jamaah haji yang tidak melakukan konfirmasi pelunasan cukup bervariasi, terutama karena terpisah dari pasangannya. Seperti istri masuk list berangkat tahun ini, namun suami tidak, atau sebaliknya. Ada juga karena sakit, bahkan ada yang tidak memberikan keterangan,” jelas Kholiq Nawawi, di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri, Selasa (24/5/2022).
Kholiq menambahkan, jika hingga detik ini, Kemenag Kabupaten Kediri masih menunggu arahan dari provinsi, terkait siapa saja jamaah cadangan yang akan mengisi kuota yang tengah kosong tersebut.
Sedangkan calon jamaah haji cadangan yang berhak berangkat dan telah melakukan konfirmasi pelunasan ada sebanyak 104 CJH.
“Kami saat ini masih menunggu arahan dari Kemenag provinsi, terkait cadangan yang mengisi kuota kosong tersebut. Selain itu kami juga menunggu calon jamaah haji yang belum melakukan konfirmasi pelunasan haji,” tutup Kholiq Nawawi.