Peristiwa

Tembok Ruang Publik di Kota Mojokerto Dinodai Coretan Tangan-Tangan Jahil

MOJOKERTO, FaktualNews.co –  Sejumlah titik tembok ruang publik di Kota Mojokerto dinodai dengan coretan tangan-tangan jahil. Tembok yang menjadi sasaran aksi vandalisme itu di antaranya ada di Jalan Kartini, Jalan Empunala, Jalan Gajahmada, dan Jalan Brawijaya ke arah Gubug Wayang.

Misalnya, di Jalan Gajah Mada, jembatan yang baru renovasi bernuansa majapahitan, terlihat jelas dipandang mata coretan dengan dengan cat hitam. Sehingga kini keindahannya terganggu.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mojokerto, Modjari menyayangkan perilaku oknum yang tidak bisa ikut bertanggung jawab menjaga keindahan Kota Mojokerto. Kejadian ini menjadi atensi serius Satpol PP Kota Mojokerto untuk melakukan penindakan.

Sedikitnya, ada 8 titik tembok yang telah teridentifikasi menjadi sasaran aksi vandalisme. “Rata-rata dilakukan di lokasi yang sepi dan jauh dari kerumunan. Mereka paham, titik-titik tersebut jarang dilewati oleh patroli satpol PP,” kata Modjari, Jumat (27/5/2022).

Menurut dia, aksi coret-coret itu dilakukan ketika malam hari diatas pukul 22.00 atau diluar jam patroli rutin yang dilaksanakan satpol PP.

“Kalau siang dan sore hari itu tidak mungkin, karena mereka juga khawatir aksinya diketahui petugas. Kita prediksi dilakukan malam hari, karena ada satu titik, yang bisa kita jadikan tracing untuk mengetahui waktu kejadian corat coret tersebut,” ungkap Modjari.

Untuk menindaklanjutinya, pihaknya akan koordinasi dengan dinas perhubungan (Dishub) setempat untuk meminta rekaman CCTV di salah satu titik kejadian untuk mencari dan mengidentifikasi pelaku vandalisme tersebut.

Jika pelaku dapat teridentifikasi, jelas Modjari, pihaknya berjanji akan menangkap dan memberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.  “Secepatnya akan kita tracing melalui rekaman CCTV dishub. Jika teridentifikasi, pelaku akan kita amankan untuk dilakukan pembinaan,” jelasnya.

Ia menambahkan, memohon kerjasama sejumlah pihak untuk bisa melakukan pencegahan aksi vandalisme ini. Salah satunya dengan memberikan ruang penyaluran kreativitas bagi seniman grafiti dinding agar minat dan kreativitas mereka terarah dan tidak melanggar aturan serta hukum.

“Kita koordinasikan dengan dinas terkait, baik itu Dinas P dan K ataupun Disparpora Kota Mojokerto. Kita cari solusi terbaik tanpa menyudutkan salah satu pihak karena bagaimanapun juga pencegahan lebih baik daripada penindakan,” Modjari memungkasi.