FaktualNews.co

PT Freeport Indonesia Optimis Akhir 2022 Pembangunan Smelter Finishing 50 persen

Ekonomi     Dibaca : 670 kali Penulis:
PT Freeport Indonesia Optimis Akhir 2022 Pembangunan Smelter Finishing 50 persen
FaktualNews/Magang Satu/

GRESIK, FaktualNews.co – Progres pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) kabupaten Gresik, Jawa Timur saat ini telah mencapai 30 persen.

Pembangunan itu mencatatkan 7.500 tiang pancang yang sudah terpasang di lahan seluas 10 Hektare dengan membangun tangki air, tangki asam sulfat dan beberapa item lain.

Proyek ini terus dikebut PT Chiyoda International Indonesia sebagai kontraktor kegiatan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) hingga akhir bulan Juni dengan target mencapai 34 persen dan akhir 2022 finishing 50 persen.

“Akhir tahun kita target 50 persen. Sementara hingga saat ini sudah menghabiskan biaya 372 juta dollar dengan melibatkan 1800 tenaga kerja,” kata Vice President Corporate Communication PTFI, Riza Pratama, Selasa (31/5/2022).

Riza Pratama menjelaskan, setelah konstruksi rampung, smelter ini dapat mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga menjadi 550 ribu ton katoda tembaga per tahun.

“Smelter juga menghasilkan lumpur anoda yang diproses menjadi emas, perak, Platinum Group Metals (PGM), paladium, seledium, bismut dan timbal. Lalu, menghasilkan limbah berupa asam sulfat, gipsum dan terak tembaga,” jelas Riza.

Dengan adanya smelter, kata Riza, 100 persen konsentrat hasil tambang dari PTFI akan diolah di Indonesia. Rinciannya 1,7 juta ton di smelter JIIPE dan 0,3 juta ton di PT Smelting.

“Untuk limbah produksi akan terserap industri sekitar seperti asam sulfat yang diperkirakan mencapai 1,8 juta ton per tahun yang akan dipakai oleh PT Petrokimia Gresik untuk bahan baku produksi pupuk, juga terak tembaga sebesar 1,3 juta ton yang akan digunakan PT Semen Indonesia,” katanya.

Sementara Project Manajer Smelter Freeport, Erika Silva membeberkan dalam pembangunan smelter ini, perusahaan sudah memprioritaskan tenaga kerja lokal. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Disnaker Gresik. Tentu, sesuai dengan kebutuhan dalam pembangunan.

“Untuk rincian pekerja, sekitar delapan persen adalah pekerja dari warga sekitar proyek atau ring satu. Kemudian ring dua mencapai 14 persen dan ring tiga ada sekitar 28 persen, sementara di ring empat adalah 50 persen,” beber Erika.

Seperti diketahui ada sembilan desa di dua kecamatan yang masuk ring satu Smelter PTFI. Di antaranya desa Manyarejo, Manyarsidomukti, Manyarsidorukun, Banyuwangi, Karangrejo, Bedanten, Tajungwidoro, Watuagung dan Kramat.(Angga) 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid