FaktualNews.co

25.481 CJH Berisiko Tinggi dengan Komorbid

Kesehatan     Dibaca : 455 kali Penulis:
25.481 CJH Berisiko Tinggi dengan Komorbid
Tangkapan layar Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kemenkes Budi Sylvana dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta.

JAKARATA, FaktualNews.co– Sekitar 35,81 persen dari total 100.051 calon jemaah haji (CJH) masuk dalam kategori risiko tinggi, yakni orang lanjut usia dan yang memiliki penyakit penyerta (komorbid). Hal ini seperti disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kemenkes Budi Sylvana dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta.

“Kalau kita filter lagi, dari 35 persen ini ada 25.481 orang yang risiko tinggi dengan komorbid,” ujarnya, Kamis (02/06/2022).

Ia mengemukakan dalam rencana operasional haji tahun ini petugas akan fokus kepada jemaah yang berisiko tinggi, namun tidak melupakan jemaah yang lain.

“Itu karena keterbatasan petugas kesehatan untuk melayani jemaah haji. Tahun ini kita ada pengurangan jumlah, tahun kemarin ada 1.832 petugas yang kita tugaskan, tahun ini 776 orang petugas kesehatan yang kita siapkan,” tuturnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan memberikan gelang khusus bagi kelompok yang sangat berisiko tinggi kepada calon haji untuk memantau kondisi kesehatannya.

“Gelang itu semacam smart watch yang akan digunakan oleh jemaah yang sangat berisiko tinggi. Kesehatan jemaah yang berisiko tinggi tahun ini akan dimonitor oleh petugas melalui sistem, mudah-mudahan ini bisa lebih efektif dalam pelaksanaan di lapangan,” tuturnya.

Ia menambahkan, Kemenkes menyiapkan sekitar 3.000 gelang khusus bagi jemaah haji yang masuk dalam kategori sangat berisiko, seperti penyakit jantung dan hipertensi.

Ia mengemukakan indikator yang dipantau dalam gelang khusus itu di antaranya, tekanan darah, detak jantung, saturasi oksigen hingga pengingat waktu untuk minum.

“Jemaah hanya tinggal memakainya saja nanti petugas kita akan memonitor kondisi mereka melalui sistem yang ada,” tuturnya.

Ia menambahkan, Kemenkes juga akan menggunakan layanan kesehatan aplikasi TeleJemaah untuk memantau kondisi jemaah di kloter haji 2022 seiring cukup banyaknya jemaah dengan risiko tinggi penyakit komorbid.

“Pertama kali kita akan gunakan aplikasi TeleJemaah, kemudian tele petugas yang akan mengekseskusi layanan kesehatan untuk jemaah,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Budi Sylvana juga mengatakan bahwa Kemenkes telah mengirimkan lebih dari 18 ton obat-obatan dan perbekalan kesehatan bagi jemaah haji yang akan berangkat pada tahun 1443 H/2022 M.

“Ada 173 item obat yang digunakan dan 45 item perbekalan kesehatan, total beratnya mencapai 18 ton,” paparnya.

Ia menyampaikan obat-obatan itu saat ini telah berada di pihak imigrasi Jeddah, Arab Saudi untuk dilakukan proses pemeriksaan oleh otoritas setempat.

Ia menambahkan, pihaknya juga mendistribusikan 100.000 paket tas untuk jemaah haji berisi perlengkapan kesehatan, yakni masker kain, masker medis, oralit, botol semprot, plester, tisu basah, kantung kencing, dan hand sanitizer.”Semua jemaah mendapatkan paket tas itu sebagai bekal kebutuhan mereka di Arab Saudi,” tuturnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Aris
Sumber
antaranews.com