MOJOKERTO, FaktualNews.co – Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) KH Ma’aruf Amin bersama istrinya, Wury Estu melakukan lawatan ke Pondok Pesatren Amanatul Ummah, dan Institute KH Abdul Chalim (IKHAC), Desa Bendunganjati, Kecamatan Pacet, Kabupten Mojokerto, Jumat (3/6/2022).
Lawatan ini guna menghadiri acara sarasehan dan pengukuhan Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) masa bakti 2022-2027. Dengan mungsung tema ‘Guru mulia, membangun peradaban dunia’ acara tersebut digelar di Masjid Kampus IKHAC.
Nampak hadir dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra, dan ketua Umum PP Pergunu, KH Asep Saifudin Chalim.
Dalam kesempatan itu, Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa kedudukan Pergunu saat ini sangatlah strategis dan krusial. Sebab, arah masa depan bangsa dan prilaku genarasi penerus ada ditangan para guru.
“Para guru yang akan menentukan seperti apa generasi selanjutnya,” katanya saat menyampaikan sambutan.
Dia berpesan bahwa, para guru NU bisa berperan dalam mencetak generasi bangsa yang baik. Untuk melakukan sebuah perubahan tentunya tidak bisa dilakukan satu pihak, namun di era saag ini diperkukan kolaborasi berbagai pihak.
“Untuk melakukan perubahan dan perbaikan tidak mungkin dilakukan sendiri. Maka itu dilakukan secara bersama dan berkolaborasi. Tugas guru untuk menjaga umat dan memberdayakan umat. Guru harus melahirkan generasi yang kuat. Seperti sabda nabi bahwa mu’min yang kuat lebih baik dari mukmin yang lemah,” tuturnya.
Ketua PP Pergunu, KH Asep Syaifudin Chalim menyampaikan sejumlah rekomendasi hasil kongres PP Perguna beberapa waktu lalu. Diantara, penolakan Rancangan Undang-undang Sisdiknas yang menghapuskan keberadaan madrasah dan fenomena LBGT.
“Mewakili suara para guru, Pergunu dengan tegas menolak regulasi LGBT karena merupakan penyimpangan sosial yang berdampak pada rusaknya generasi masa depan. Pergunu juga menyuarakan suara hatinya untuk menganggap tidak layak Rancangan UU Sisdiknas dibawa ke DPR sebelum madrasah dicantumkan kembali,” bebernya.
Sementara, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra menyampaikan, rekomendasi dari PP Pergunu mendapat respon positif dari Pemerintah Pusat. Hanya saja, lanjut dia, Presiden juga tidak mengetahui jika ada RUU Sidiknas yang menghapuskan keberadaan madrasah.
“Pak Wapres merespon positif terkait rekomendasi. Cuman kemarin saya dapat kabar bahwasannya Presiden juga tidak tahu RUU Sikdiknas yang dimana madrasah dihapuskan,” paparnya.
Ia berjanji, Pemerintah Daerah akan memperhatikan kesejahteran para guru yang ada di Mojokerto, baik negeri maupun swasta.
“Kita kita memeperhatikan kesejahteraan guru tentunya. Tahun ini kita dapat sharing dana untuk intensif guru, terutama guru madrasah juga,” tutup Gus Barra, sapaan akrabnya.
Sebelumnya, PP Pergunu menyelengggarakan Kongres ke-tiga pada 26-28 Mei 2022. Kongres kali ini KH Asep Syaifudin Chalim kembali terpilih sebagai ketua umum PP Pergunu secara aklamasi. (*)