Nasional

Berbekal Proposal Ilegal, Pengemis di Gorontalo Punya Tabungan Rp 490 Juta

GORONTALO, FaktualNews.co – Unggahan yang menceritakan seorang pengemis memiliki uang tabungan hingga Rp 480 juta, viral di media sosial.

Dia adalah Lutfi Haryono (47) yang tercatat sebagai warga Kelurahan Ipilo, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Sulawesi Utara. Dalam KTPnya, ia lahir di Gorontalo pada 22 Juni 1975.

Pada Kamis (2/6/2022), ia dibawa ke Kantor Lurah Ipilo untuk melakukan klarifikasi.

Menurut Bhabinkamtibmas Kelurahan Ipilo Kepolisian Sektor Kota Timur, Bripka Romi, pria berusia 47 tahun itu meminta uang ke warga bermodalkan proposal bantuan.

“Jadi dari laporan warga ini, kita melakukan klarifikasi terhadap pengemis tersebut, di mana diketahui bahwa dirinya mengemis kepada orang-orang dengan menyodorkan proposal,” ungkapnya, Bripka Romi dikutip dari Website resmi Polresgorontalokota.

Bripka Romi melanjutkan, proposal yang dibuat Lutfi termasuk ilegal karena tidak mencantumkan instansi seperti pemerintahan atau yayasan sosial.

Lutfi juga sering memaksa warga untuk mendapatkan uang.

“Untuk profesi yang dilakukan Lutfi Haryono, berdasarkan interogasi kepadanya bahwa kerja tersebut sudah dilakukannya kurang lebih 13 tahun lamanya semenjak berpisah dengan istrinya,” jelas dia.

“Kemudian setelah di cek saldo buku rekening milik Lutfi Haryono berjumlah Rp 490.000.000 di dalam dua rekening yakni Bank Mandiri dan Bank Sulutgo,” tambah Bripka Romi.

Kapok minta-minta setelah viral

Setelah pertemuan tersebut, Lutfi berjanji tidak akan meminta-minta lagi dengan menggunakan proposal.

Ia juga membenarkan jika uang dalam tabungan tersebut adalah miliknya. Namun ia berdalih tak semuanya dari hasil mengemis. Sebelumnya ia pernah bekerja di sebuah toko dan rumah makan.

Namun pekerjaan itu sudah ia lakoni sejak puluhan tahun lalu.

Lutfi menggunakan uang pemberian warga itu untuk kebutuhan pribadi salah satunya membangun rumah.

Saat diwawancarai, ia pun mengaku tidak akan mengemis lagi dan memilih untuk berdagang.

“Tidak lagi (mengemis). Saya akan berjualan di warung. Saya tidak begitu lagi,” tutup Lutfi.