FaktualNews.co

Menakar Peluang Duet Anies Baswedan-Puan Maharani pada Pilpres 2024

Nasional     Dibaca : 665 kali Penulis:
Menakar Peluang Duet Anies Baswedan-Puan Maharani pada Pilpres 2024
Presiden Jokowi, Ketua DPR Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan nonton Formula E (Foto: IG @puanmaharani)

JAKARTA, FaktualNews.co – Balapan Formula E di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Sabtu (4/6/2022) lalu, menyisakan sejumlah cerita.

Termasuk salah satunya ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan tempat duduknya untuk Ketua DPR RI Puan Maharani.

Foto Puan Maharani yang duduk diapit oleh Presiden Joko Widodo dan Anies pun banyak beredar di media sosial.

Banyak pihak menilai, Anies dan Puan cocok untuk berduet di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Lantas, bagaimana kans keduanya untuk duet di Pilpres 2024? Bukankah PDIP selama ini kerap berseberangan dengan Anies?

Peluang duet Anies-Puan di 2024 masih sangat mungkin

Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, wacana duet Anies-Puan sangat mungkin terjadi jika keduanya bisa menjalin komunikasi yang baik dan melobi parta-partai dekat.

Terlebih, dia menyebut bahwa PDIP merupakan partai spesial karena bisa mengajukan calonnya sendiri.

“Sangat mungkin duet terjadi. Tampaknya juga kecil sekali penolakan bila kedua tokoh ini berduet,” kata Hendri kepada Kompas.com, Senin (6/6/2022).

Dia menjelaskan, pendukung loyalis PDI-P selama ini bergantung pada keputusan Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum.

Apabila Megawati setuju duet Anies-Puan, maka para loyalis juga akan mengikutinya.

Anies dinilai bisa mengkonsolidasikan pendukungnya

Sementara itu, Hendri menyebut Anies memiliki kharisma untuk menjelaskan dan menyolidkan pendukungnya jika duet tersebut benar-benar terjadi.

Karenanya, peluang penolakan dari pendukung dua kubu yang kerap berseberangan ini semakin kecil.

“Bakal seru nanti, apalagi bila ternyata pasangan ini bukan hanya didukung oleh PDI-P, tapi juga oleh Demokrat, Nasdem, dan PKS,” ujarnya.

“Demokrat dan PDIP akan dalam satu gerbong, itu sebuah mekanisme kebangsaan yang luar biasa terjadi,” tambahnya.

Namun, jika duet Anies-Puan benar-benar terjadi, Hendri berharap agar pengusung bisa mengumumkannya lebih awal sehingga masyarakat bisa menilai rekam jejak keduanya.

Peluang Ganjar bagaimana?

Menurut Hendri, apabila duet Anies-Puan ini terlaksana, juga bisa memupuskan harapan Ganjar Pranowo untuk maju dari PDIP.

“Kemudian pertanyaannya, Ganjar mau ke mana? stay di PDIP atau berani melawan kulitnya dengan pindah maju dari parpol lain demi syahwat politik. Ini harus diperhitungkan matang-matang oleh Ganjar,” jelas dia.

Apabila hal tersebut yang terjadi, Hendri menyebut akan lebih baik jika Ganjar tetap berada di PDI-P dan menjadi ketua tim sukses Anies-Puan.

Sebab menurutnya duet Anies-Puan dengan Ganjar sebagai tim suksesnya akan menjadi kekuatan besar dalam Pilpres mendatang.

Sulit dibayangkan

Pendapat berbeda diungkapkan peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro.

Menurut Bawono, peluang duet antara Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dinilai agak sulit terwujud.

“Agak sulit mengimajinasikan Anies dan Puan berpasangan calon,” kata Bawono dikutip dari Kompas.com, Selasa (29/3/2022).

Salah satu ganjalan untuk memasangkan Anies dan Puan sebagai bakal calon Pilpres 2024 adalah persoalan elektabilitas.

Sebab, berdasarkan hasil survei dari sejumlah lembaga survei tingkat elektabilitas Puan yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih terpuruk, yakni sekitar 1 persen.

Menurut Bawono, saat ini elektabilitas atau tingkat keterpilihan Anies Baswedan cukup baik.

Jika Anies, kata Bawono, akan maju atau diusung dalam Pilpres 2024 maka sudah tentu dia mengharapkan agar calon pendampingnya di pemilihan presiden mendatang selain memiliki basis partai politik sangat kuat, juga paling tidak memiliki prospek elektabilitas baik.

Tentu saja harapannya adalah agar dapat berkontribusi bagi pemenangan apabila nanti berpasangan calon.

Partai pengusung berseberangan

Hambatan lain yang menurut Bawono dalam memasangkan Anies dengan Puan adalah soal sikap partai pengusung dan kelompok pemilih masing-masing.

Bawono mengatakan, ada kemungkinan besar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai politik yang paling mungkin mendukung Anies dalam pemilihan presiden mendatang.

Akan tetapi, kata dia, sampai saat ini PKS belum pernah memiliki pengalaman berada dalam satu barisan koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Menurut Bawono, Anies memang bukan kader PKS. Namun, dia meyakini PKS bakal mendukung Anies menjelang Pilpres 2024 citra keduanya saling melekat sejak pilkada DKI Jakarta yang lalu.

“Apalagi basis konstituen atau pemilih dari kedua partai politik ini seringkali ditempatkan dalam posisi saling berseberangan,” ujar Bawono.

Puan: Enggak ada yang tidak mungkin di politik

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, Puan bisa membuka dialog dengan tokoh manapun termasuk Anies.

“Mbak Puan menyatakan beliau bisa berdialog berdiskusi. Apalagi beliau sebagai Ketua DPR dan Pak Anies sebagai gubernur. Tentu saja ada koneksitas,” kata Hasto di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (27/3/2022).

Puan Maharani menyatakan membuka peluang berduet dengan Anies dalam Pilpres 2024. Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah wawancara stasiun televisi saat berada di Bali. Puan menegaskan tak menjadi soal membuka peluang duet tersebut.

“Mungkin saja (duet dengan Anies), enggak ada yang tidak mungkin di politik. Semua dinamika itu bisa terjadi. Ya tinggal kita lihat lagi tahun depan lah bagaimana ceritanya, cerita-cerita politik,” kata Puan dikutip sebuah wawancara stasiun televisi, Rabu (23/3/2022).

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Sumber
Kompas.com